Mantan PM Malaysia Keturunan Siak Riau Didakwa Hina Raja
Rabu, 28 Agustus 2024 - 08:32:44 WIB
|
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin. (AP) |
SULUHRIAU - Perpolitikan Malaysia kembali panas. Selasa, pengadilan negeri itu mendakwa pemimpin oposisi dan mantan Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin dengan tuduhan menghina raja.
Hal ini terkait Sultan Malaysia sebelumnya, Abdullah Sultan Ahmad Shah, yang memerintah dari tahun 2019 hingga Januari tahun ini. Muhyiddin sendiri memimpin Malaysia selama 17 bulan antara tahun 2020 dan 2021.
Mengutip Reuters, dakwaan ini berlangsung di pengadilan negara bagian timur laut Kelantan. Penghinaan ke raja ini terkait penghasutan merujuk pernyataannya dalam sebuah pidato politik bulan ini.
Kala itu Muhyiddin mempertanyakan keputusan raja pada tahun 2022 yang menunjuk saingannya sebagai perdana menteri menyusul pemilihan umum yang diperebutkan dengan sengit. Sultan Ahmad Shah waktu itu menunjuk Ismail Sabri Yakoob sebagai PM sementara sebelum akhirnya menunjuk Anwar Ibrahim.
"Dia mengaku tidak bersalah," kata pengacaranya, dikutip pula dari AFP, Rabu (28/8/2024).
Malaysia adalah monarki konstitusional. Namun terdapat pengaturan unik yang di mana takhta berpindah tangan setiap lima tahun antara penguasa sembilan negara bagian Malaysia.
Sultan dari negeri Johor, Sultan Ibrahim Almarhum Sultan Iskandar, saat ini menjadi Yang di-Pertuan Agong ke-17 menggantikan Sultan Ahmad Shah.
Meskipun sebagian besar bersifat seremonial, posisi raja sangat dihormati di negara berpenduduk mayoritas Muslim itu dan raja dalam beberapa tahun terakhir telah memainkan peran yang semakin penting dalam membawa stabilitas politik.
Merendahkan keluarga kerajaan dapat dituntut berdasarkan Undang-Undang Penghasutan era kolonial. Mereka yang terbukti bersalah menghadapi risiko denda dan hukuman penjara hingga tiga tahun.
"Pengadilan Gua Musang menetapkan sidang Muhyiddin berikutnya pada tanggal 4 November," tambah pengacara Muhyiddin.
Keturunan Indonesia
The Straits Times mencatat, Muhyiddin dikenal sebagai politikus veteran Malaysia dengan karier selama tiga dekade. Dia telah menjabat sebagai menteri di kabinet selama dua masa jabatan PM Mahathir, serta selama jabatan mantan PM Najib Razak dan Abdullah Badawi.
Ia menjabat wakil PM untuk Najib sampai sang PM diberhentikan pada tahun 2015 karena terjerat skandal 1Malaysia Development Berhad. Najib Razak diduga terilbat dalam dana korupsi lembaga investasi 1MDB (Malaysia Development Berhad) yang didirikan untuk mengembangkan ekonomi negara Asia Tenggara.
Muhyiddin juga merupakan inisiator Pantai Bersatu dengan Mahathir pada 2016. Sebelum dilantik, Muhyiddn menjabat Menteri Dalam Negeri Malaysia sejak 21 Mei 2018.
Berdasarkan beberapa sumber, disebutkan Muhdyiddin lahir pada 15 Mei 1947. Kini, ia berusia 73 tahun, sementara Mahathir tahun ini berusia 95 tahun.
Beberapa literatur menyebutkan ayah Muhyiddin berasal dari Siak, Riau, Sumatra, dan masih keturunan Bugis, salah satu suku di Sulawesi Selatan, Indonesia. Ayahnya bernama Haji Muhammad Yassin bin Muhammad yang dikenal sebagai ulama di Muar, Johor Darul Ta'zim.***
Sumber: CNBCIndonesia.com
Editor: Khairul
Komentar Anda :