Senin, 16 September 2024 KPU Riau: Tiga Bapaslon Gubernur-Wakil Gubernur Penuhi Syarat Administarasi | Ribuan Warga Ikuti Senam Sehat Bersama Cagubri Abdul Wahid | Empat Paslon Bupati Kampar Dinyatakan Penuhi Syarat Administrasi | Diterjang Angin Kencang, Puluhan Lapak Pedagang di Tanjungpinang Porak-poranda | Warg Desa Gunung Putri Antusias Sambut Bupati Natuna di Malam Seni Budaya Sedekah Bumi 2024 | Pemkab Natuna Gelontorkan Dana Rp780 Juta untuk Rehab Total SMPN 1 Midai
 
 
☰ Gaya Hidup
Jangan Salah Beli Perhiasan, Ini Perbedaan Emas Putih dengan Perak
Selasa, 06 Agustus 2024 - 13:35:37 WIB
Perhiasan (tpc)

SULUHRIAU- Emas putih dan perak adalah dua logam mulia yang sering digunakan dalam perhiasan. Namun begitu, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Emas putih sebenarnya adalah campuran emas murni dengan logam lain, seperti paladium atau nikel, yang memberikan warna putih pada logam. Adapun perak adalah logam mulia yang memiliki warna alami yang lebih terang.

Dikutip dari Utsav Pedia, emas putih muncul pada 1710 ketika alkemis Johann Friedrich Böttger dan Ehrenfried Walther von Tschirnhaus di Jerman mulai mengembangkannya. Pada 1752, logam yang menyerupai emas putih dengan lapisan abu-abu diperkenalkan.

Versi modern dari emas putih yang kita kenal sekarang baru diciptakan pada 1920-an. Ada dua versi dalam sejarah emas putih.

Yang pertama mengatakan bahwa Belais bersaudara mematenkan formula emas putih pada 1920 dengan mencampur emas, nikel, dan seng. Sementara versi lain menyatakan bahwa Karl Richter menciptakan emas putih pada 1915 dengan melebur emas dan nikel dengan paladium.

Seiring dengan kurangnya platinum setelah Perang Dunia II, pembuat perhiasan mulai menggunakan campuran nikel, paladium, atau seng dengan emas murni untuk menciptakan emas putih dan mengubah warna kuningnya menjadi putih.

Dikutipr dari Gatsby Jewellery, Perak telah digunakan sejak sekitar 5000 Sebelum Masehi (SM). Awalnya ini dimanfaatkan untuk membuat wadah makan dan minum serta patung kuno, dan kemudian menjadi bagian penting dalam desain perhiasan kelas penguasa.

Di Mesir Kuno dan Yunani Kuno, perhiasan perak diperuntukkan bagi kelas elit. Sementara dalam era Tudor, Stuart, dan Georgia, hanya kalangan atas yang memiliki akses terhadap perak.

Namun, dengan revolusi industri pada era Victoria, permintaan akan perhiasan perak meningkat pesat, terutama karena teknologi produksi massal yang berkembang.

Saat ini perak masih menjadi bahan utama dalam industri perhiasan yang diproduksi secara massal, dengan perak murni yang dicampur dengan tembaga menjadi standar dalam pembuatan perhiasan perak.

Menurut Oxford Gold Group, emas putih adalah logam paduan yang terdiri lebih dari satu logam. Sebagai contoh, cincin emas putih 18 karat biasanya terdiri dari 75 persen emas kuning murni dan 25 persen logam lain seperti nikel, seng, atau paladium.

Namun, emas putih dengan paduan paladium lebih bernilai daripada yang terbuat dengan paduan nikel, karena paduan tersebut mengandung logam yang lebih mahal.

Sebagian besar perhiasan emas putih juga dilapisi dengan rhodium untuk mencegah noda. Rhodium, yang termasuk dalam keluarga platinum, merupakan logam mulia termahal di dunia.

Sementara perak terdiri dari 92,5 persen perak murni dan 7,5 persen logam lain seperti tembaga atau nikel. Karena perak murni sangat lembut, pembuat perhiasan sering mencampurkannya dengan logam lain seperti seng, tembaga, atau nikel untuk meningkatkan kekuatannya. Namun, nikel tidak cocok bagi yang memiliki alergi, sehingga tembaga lebih umum digunakan dalam perak murni.

Emas putih dan perak sekilas terlihat mirip, namun ada beberapa ciri khas yang membedakan keduanya. Perak cenderung memiliki corak yang lebih dalam dan berkilau, memberikan tampilan yang lebih mewah dan elegan.

Perak yang sudah tua mungkin mengalami perubahan warna atau patina, yang dapat membuatnya memiliki tampilan yang lebih gelap atau kusam. Sementara itu, emas putih biasanya tetap mempertahankan kilau putihnya berkat lapisan rhodium yang melindunginya dari noda atau perubahan warna. (tpc)





 
Berita Lainnya :
  • KPU Riau: Tiga Bapaslon Gubernur-Wakil Gubernur Penuhi Syarat Administarasi
  • Ribuan Warga Ikuti Senam Sehat Bersama Cagubri Abdul Wahid
  • Empat Paslon Bupati Kampar Dinyatakan Penuhi Syarat Administrasi
  • Diterjang Angin Kencang, Puluhan Lapak Pedagang di Tanjungpinang Porak-poranda
  • Warg Desa Gunung Putri Antusias Sambut Bupati Natuna di Malam Seni Budaya Sedekah Bumi 2024
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 KPU Riau: Tiga Bapaslon Gubernur-Wakil Gubernur Penuhi Syarat Administarasi
    02 Ribuan Warga Ikuti Senam Sehat Bersama Cagubri Abdul Wahid
    03 Empat Paslon Bupati Kampar Dinyatakan Penuhi Syarat Administrasi
    04 Diterjang Angin Kencang, Puluhan Lapak Pedagang di Tanjungpinang Porak-poranda
    05 Warg Desa Gunung Putri Antusias Sambut Bupati Natuna di Malam Seni Budaya Sedekah Bumi 2024
    06 Pemkab Natuna Gelontorkan Dana Rp780 Juta untuk Rehab Total SMPN 1 Midai
    07 Sempat Buang 24 Paket Sabu dalam Kemasan Rokok, Seorang Buruh Diringkus Polsek Siak Hulu
    08 Buka Lomba Berzanji, Gubernur Kepri: BKMT Mitra Strategis Pemerintah Lahirkan Generasi Emas
    09 Barang Dijual Melalui Market Place, Polsek Tapung Tangkap Pelaku Curanmor di Desa Pandau Jaya
    10 Miliki Sabu, Warga Pamatang Kulim Pekanbaru Diringkus Satnarkoba Polres Kampar di Desa Kepau Jaya
    11 Peringati Maulid Nabi, Kapolres Kampar: Jadikan Momentum Kuatkan Persatuan Suasana Pilkada
    12 SMSI Riau Gelar Musprov Oktober Nanti
    13 Peringati Maulid Nabi, PW Muslimat Al Wasliyah Hadirkan UAS Beri Tausyiah
    14 Simpan 7 Paket Narkoba, Warga Teratak Bulu Diringkus Polisi
    15 Bapaslon Wako-Wawako Edy Natar-Destrayani Silaturrahmi dengan FKUB Pekanbaru
    16 Panwascam Tapung Rekrut 156 Pengawas TPS Pilkada Serentak Kabupaten Kampar 2024
    17 Tampil 5 Pakar Perikanan Asing, Seminar ISFM XIII FPK Unri Bahas Persoalan Perikanan-Kelautan
    18 Dipakai Ganjal Pintu, Ternyata Benda Ini Bernilai Rp17 Miliar
    19 Mengapa Pembagian Warisan Lebih Besar untuk Laki-laki daripada Perempuan?
    20 Oknum Anggota Polda Riau Diduga Aniaya Warga hingga Tewas, Terancam Pidana dan Dipecat
    21 Warga Kampar di Pekanbaru Gelar Rapat Panitia Pemberian Gelar Adat Siompu ke Balon Wako Ida Yulita
    22 Sodomi 6 Bocah, Pelaku Nyaris Dihajar Massa dan Diamankan Polsek Siak Hulu
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat