Sempena Milad ke 52, Wahid Luncurkan Buku “Memilih Takdir”
Rabu, 12 Juni 2024 - 06:32:33 WIB
|
Kolase: Penulis Buku "Memilih Takdir" H Abdul Wahid S.Ag, M.I.KOM (atas) cover buku "Memilih Takdir" (bawah)
|
SULUHRIAU, Pekanbaru- Walau sudah tidak lagi menjadi seorang wartawan, tidak menyurutkan hobinya untuk menulis.
Di tengah kesibukan sebagai Kepala Subb Bagian (Subbag) Tata Usaha Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru, Bang Wahid begitu panggilannya di kalangan wartawan, masih terus berkarya menulis opini di media cetak dan online.
Hari ini tanggal 12 Juni 2024 Sempena miladnya yang Ke 52 tahun, kumpulan tulisan itu diluncurkan menjadi sebuah buku degital.
“Alhamdulillah, berkat Rahmat dan Ridho Allah, serta cinta Rasulullah Nabi Besar Muhammad SAW akhirnya dapat diselesaikan buku Sempena Milad Ke 52 Tahun “MEMILIH TAKDIR”, merupakan kumpulan tulisan opini yang telah dimuat di media cetak (Riau Pos dan Tribune Pekanbaru) dan Media online (suluhriau.com, riaupunya.com dan Argoterkini.com ) dalam rentang waktu dari tahun 2020 sampai Mei 2024 sebanyak 52 tulisan” ujarnya.
Ada 52 judul tulisan opini dalam buku ini, tema yang diangkat penulis merupakan refleksi dari banyak pristiwa yang terjadi, dan diulas secara ringan dan singkat dalam pandangan OPINI. Isi buku ini terdiri dari 286 halaman.
Akan banyak tafsiran dalam setiap tulisan, semua kembali kepada pembaca. Penulis mengajak kita untuk selalu merenung dan mengambil hikmah dari setiap pristiwa, terkadang memang agak sulit melakukannya, tapi semua akan dapat kita cerna sesuai pemahaman masing-masing.
“Tema Memilih Takdir diangkat sebagai judul buku bukan sekedar pilihan biasa, karena sepanjang perjalanan hidup selama 52 tahun yang telah berlalu, dalam setiap langkah berhadapan pada pilihan-pilihan takdir, mulai dari memilih sekolah, kampus, pekerjaan dan berkeluarga semuanya adalah pilihan” urai Bapak anak ini.
Wahid berharap semoga buku kumpulan tulisan opini “MEMILIH TAKDIR” ini bermafaat, mencerahkan dan menjadi spirit pembaca untuk menulis juga. Meninggalkan sepenggal kata untuk anak cucu nanti. (rls*)
Komentar Anda :