Sabtu, 04 Mei 2024
KPU Riau Siap Mutakhirkan 4.854.034 DP4 untuk Pilkada 2024 | Keji, Suami Pelaku Mutilasi Istri Sempat Tawarkan Daging Korban ke Ketua RT | Hebat!, 10 ribu Penari Riau Pecahkan Rekor Muri di Gebyar BBI BBWI Provinsi Riau 2024 | Gebyar BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Prov Riau Perhelatan Spektakuler, Pj Gubri: Ini Potensi | KPU Riau Siap Hadapi Gugatan PHPU di MK Secara Profesional dan Adil | Pj Ketua TP PKK Provinsi Riau Bersama ASPEKUR Bagikan 1.000 Paket Makanan Sehat+Susu
 
Nusantara
Din Syamsudin Ambruk Usai Orasi Aksi Sidang Putusan Pilpres di MK

Nusantara - - Senin, 22/04/2024 - 21:27:00 WIB

SULUHRIAU- Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin, ambruk usai berorasi dalam aksi kawal sidang putusan sengketa Pilpres 2024 yang digelar Mahkamah Konstitusi (MK), Senin (22/4/2024) siang.

Aksi digelar di Patung Kuda, karena aparat menutup Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, yang menjadi markas MK.

Insiden terjatuhnya Din tersebut terjadi sesaat sebelum dia memimpin salat zuhur berjemaah di lokasi aksi. Salat digelar di sekitar jalan kawasan Patung Kuda.

Din sempat berada di posisi imam untuk memimpin salat setelah beberapa saat sebelumnya ia menyampaikan orasi di depan ribuan massa yang hadir. Namun, ia mendadak ambruk.

Salat berjemaah akhirnya dipimpin menantu eks Imam Besar FPI Rizieq Shihab, Muhammad bin Husein Alatas. Din pun mundur bersama barisan makmum di saf pertama.

Ia bahkan menjalani salat berjemaah itu hanya dengan duduk. Salat digelar sekitar pukul 12.30 WIB dan diikuti ratusan massa aksi baik laki-laki, perempuan, hingga anak-anak.

Salat berjemaah digelar di bahu jalan hingga meluber ke ruas jalan sekitar kawasan Patung Kuda.

Din Syamsuddin semula akan jadi imam salat zuhur berjemaah di lokasi aksi, namun setelah ambruk posisinya diambil alih menantu Rizieq, Muhammad bin Husein Alatas.


Sebelum sbalat, Din sempat berorasi sekitar 15 menit di bawah terik. Dia juga sempat menolak saat akan diberi payung oleh panitia aksi. "Enggak usah. Saya masih kuat. Saya tak kalah dengan yang masih muda," ucap Din.

Dalam orasinya Din pesimis Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan dua gugatan sengketa Pilpres.

Din bersama organisasinya mengaku akan terus mengawal dugaan kecurangan Pemilu dan Pilpres. Dia menilai putusan MK bukan kiamat dan mengakhiri semuanya atas proses pemilu yang jujur dan adil.

Aksi demo digelar untuk mengawal sidang pembacaan putusan sengketa Pilpres di gedung MK yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi aksi.  (CNNIndonesia.com)






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved