Minggu, 22 September 2024 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU | Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil
 
 
☰ Sosial Budaya
Opini
.Embarkasi Riau Kembali ke Batam “Rujuk Setelah Talak"
Minggu, 18 Februari 2024 - 11:22:01 WIB
H Abdul Wahid

”ADA DUA syarat untuk embarkasi penuh. Bandara yang dapat dipakai untuk pendaratan pesawat berbadan besar dan memiliki asrama haji standar. Kalau Riau memiliki lahan minimal 10 hektar, dana pembangunan asrama dapat diajukan bantuan kepada Kementerian Agama. Kalau bandara dan asrama sudah tersedia, tidak ada alasan bagi kami untuk tidak memberikan (status) embarkasi penuh,” ujar Nizar, Dirjen PHU Kemenag RI. Saat Penyerahan SK EHA Riau.(Kompas.com, 24 April 2019 16:28 WIB)

Perjuangan tiga Gubernur Riau mulai dari Andi Rachman, Plt. Gubernur Wan Syamsir Yus dan Syamsuar dalam mewujudkan Embarkasi Haji Antara Riau bukanlah perkara mudah sejak tahun 2016 baru diberikan izin oleh Kementerian Agama RI pada tahun 2019.

Tiga orang Kepala Kanwil Kemenag Riau juga terlibat, Tarmizi Tohor, Ahmad Supardi dan Mahyudin. Dicanangkan tahun 2017 sudah dapat izin EHA namun karena belum dapat memenuhi syarat tertunda hingga beberapa kali.

Berawal dan berakhir di Rakor
Embarkasi Haji Antara (EHA) di Riau telah terwujud berdasarkan Keputusan Menteri Agama nomor 167 Tahun 2019, tentang penetapan Embarkasi Haji Antara (EHA) di Riau.

Hal ini ditandainya dengan penyerahan SK penetapan pada acara Rakornis pelaksanaan Embarkasi Haji Antara Provinsi Riau Tahun 2019 kepada Gubernur Riau Syamsuar, M.Si, oleh  Dirjen penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Nizar. M.Ag.

Penyerahan Surat Keputusan Menteri Agama tentang penetapan Bandara Embarkasi Haji Antara tahun 1440 H/2019 M sekaligus Rapat Koordinasi Teknis Embarkasi Haji Antara yang diadakan di Gedung Daerah Riau Pekanbaru pada hari Rabu, (24/4/2024)


Hanya selang lima tahun kemudian, berdasarkan hasil Rakor disepakati  bersama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Riau dan Kantor Kemenag Kabupaten Kota serta Pemerintah Kabupaten Kota se-Riau, Senin (20/11/2023) di Kantor Gubernur Riau.

Disepakati tahun 2024, jemaah haji  Provinsi Riau tidak lagi berangkat dari Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau, tetapi akan kembali berangkat melalui Embarkasi Haji Batam Propinsi Kepri.

Dasar pertimbangannya karena terdapat tiga daerah yakni Bengkalis, Indragiri Hilir (Inhil) dan Kepulauan Meranti yang keberatan jika keberangkatan calon jemaahnya melalui EHA.

Tiga daerah itu mengirim surat ke Gubernur Riau agar keberangkatan calon jemaah haji. keberangkatan calon jemaahnya tidak lagi melalui embarkasi antara, tapi langsung ke Batam.

"Jadi ketiga daerah itu mereka beralasan jika calon jemaah haji langsung ke Batam lebih dekat, dibandingkan harus ke Pekanbaru melalui EHA Riau baru ke Batam," tambah SF Hariyanto. (RRI.co.id.20 Nov 24)

Tak Seperti Membalik Telapak Tangan

EHA Riau pertama kali dioperasikan pada musim haji tahun 2019 M/1440 H dengan memberangkatkan 5.320 Jemaah Haji, pada tahun 2020-2021 tidak ada keberangkatan Jemaah haji akibat musibah pandemi Covid-19.

Pada tahun 2022 kembali Jemaah dapat diberangkatkan separoh kuota biasaya, yaitu sejumlah 2.304 jemaah, karena masih ada pembatasan pandemi Covid-19.

Musim haji tahun 2023 M/1444 H seiring dengan berlalunya Pandemi Covid-19 jemaah haji Riau kembali dapat berangkat penuh sesuai kuota sejumlah 5.043 jemaah.

Musim haji tahun 2024 M/1445 H ini Propinsi Riau mendapatkan kuota haji sebesar 5.440 jemaah. Namun kesepakatan sudah diambil, EHA Riau sebuah cerita masa lalu, Riau pernah punya EHA.

Setelah keberangkatan Jemaah Haji Riau kembali ke Embarkasi Batam, tentu menjadi catatan khusus di Kementerian Agama RI, Riau gagal melunasi hutang syarat yang disampaikan oleh Dirjen PHU  saat penyerahan SK EHA tahun 2019.

Akibatnya tiga daerah Bengkalis, Indragiri Hilir dan Kepulauan Meranti tidak sabar lagi menunggu terwujudnya Embarkasi Penuh Riau, karena setelah lima tahun berlalu tidak ada gerak dan langka untuk memenuhi syarat itu (Bandara yang dapat dipakai untuk pendaratan pesawat berbadan besar dan memiliki asrama haji standar dengan penyedian lahan minimal 10 hektare).

Dengan kesepakatan kembali ke Emabarkasi Batam, tentu perjuangan itu kembali ketitik Nol, dan tidak akan semudah membalik telapak tangan untuk mengembalikan keberangkatan jemaah haji Riau di EHA  atau Embarkasi Penuh Riau. Karena EHA sudah mendapat catatan gagal, sepertinya tidak mudah akan diberikan lagi.

Untuk mewujudkan embarkasi penuh perlu komitmen kuat pemimpin di Riau mulai dari Gubernur, Bupati dan Walikota serta Kakanwil Kemenag beserta Kakan Kemenag se Riau, begitu juga dengan semua stakeholder yang terkait, itupun butuh 10 tahun bahkan mungkin sampai  20 tahun atau lebih lagi untuk memenuhi dua syarat wajib yaitu Bandara yang dapat dipakai untuk pendaratan pesawat berbadan besar dan memiliki asrama haji standar dengan penyedian lahan minimal 10 hektar.

Biaya Domestik Akan Berbeda

Dengan kembalinya keberangkatan Jemaah haji Riau ke Embarkasi Batam, maka biaya domestik yang selama ini ditanggung oleh Pemprov Riau akan kembali kepada pemerintah kabupaten dan kota, berdasarkan pengalaman pemberangkatan haji tahun 2018 tahun terakhir di Embarkasi Batam, Sebanyak 1.074 jamaah haji (JCH) asal Kota Pekanbaru Provinsi Riau yang akan berangkat pada tahun itu harus menambah biaya domestik secara pribadi. Dengan Total biaya yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp3.250.000 per orang.
    
Begitu juga dengan Jemaah haji daerah lain di Riau bakal mendapatkan jumlah biaya domestik yang berbeda-beda sesuai dengan moda tranportasi yang akan mengantarkan mereka ke Embarkasi Batam. Untuk daerah dengan jumlah jemaahnya banyak seperti Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar menggunakan moda transportasi pesawat udara, maka biaya domestik dipastikan akan lebih besar dibandingkan daerah lain.

Namun dibalik itu akan ada pula Jemaah haji di daerah tertentu dengan jumlah yang sedikit dan pemerintah daerah punya alokasi dana APBD yang besar, maka semua biaya yang timbul akan ditanggung oleh pemerintah daerahnya.

Harapan tentunya semua Jemaah haji yang dipanggil untuk berangkat tahun ini bisa berangkat, dan pemerintah daerah dapat membantu maksimal semua biaya yang ditimbulkan akibat perpindahan embarkasi ke Batam ini. Jangan sampai karena ada biaya domestik ini jv  emaah gagal berangkat.

Semoga pemimpin Riau kedepan punya komitmen dan azam untuk mewujudkan Embarkasi Penuh Riau, tidak lagi seperti yang terjadi tahun ini. Ibaratnya “Rujuk Setelah Talak” setelah memutuskan berpisah dari Embarkasi Batam ternyata kembali lagi. (*)

______________
Penulis adalah Pemerhati Sosial, Politik dan Agama.  



 
Berita Lainnya :
  • Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
    02 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    03 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    04 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    05 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    06 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    07 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    08 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    09 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    10 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    11 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    12 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    13 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    14 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    15 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    16 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    17 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    18 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    19 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    20 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    21 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    22 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat