Sabtu, 27 Juli 2024
1.297 Mahasiswa UMRI KKN 2024, Rektor: Mahasiswa Harus Mampu Jadi Duta Persyarikatan di Alam Nyata | Setahun Kasus Bergulir, Akhirnya Tersangka Seorang IRT Divonis Bebas Mejalis Hakim PN Pekanbaru | Coklit Pilkada Serentak Riau 2024 Tuntas 100% | Kasihan, Harimau Sumatra Mati Terjerat dengan Kondisi Kaki Kiri Putus | Kenaikan Bitcoin dan Ethereum: Analisis Pasar Crypto dan Prospek ETF Spot | Pj Gubri SF Hariyanto Lantik Ery Putra Jadi Pj Sekda Inhil
 
Internasional
Tiga WNI Hilang Kontak Usai Israel Serang Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Internasional - - Senin, 20/11/2023 - 23:12:20 WIB

SULUHRIAU- Kabar duka datang dari Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza mengalami penyerangan oleh tentara Israel.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi mengakui telah kehilangan kontak tiga WNI yang menjadi relawan di Rumah Sakit Indonesia.

Berdasarkan keterangan resmi yang disampaikan oleh Retno, dia mengaku telah menghubungi berbagai pihak untuk mengetahui kondisi ketiga WNI.

“Saya sendiri telah menghubungi UNRWA di Gaza, untuk menanyakan situasi RS Indonesia dan memperoleh jawaban bahwa UNRWA juga tidak dapat melakukan kontak dengan siapapun di Rumah Sakit Indonesia saat ini,” ungkap dia, melalui keterangan resmi, Senin (20/11/2023).

Lebih lanjut, dia juga mencoba menghubungi pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Palang Merah Internasional, namun juga belum mendapatkan jawaban.

“Saya akan terus berusaha untuk menghubungi berbagai pihak, guna memperoleh informasi terkait RS Indonesia dan keselamatan tiga WNI tersebut,” jelasnya.

Retno pun mengatakan bahwa dia telah berkoordinasi dengan MerC Jakarta terkait tiga WNI yang hilang tersebut.

“Mari kita doakan agar mereka selamat dan selalu diberi perlindungan Allah SWT,” tutupnya.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri mengaku kehilangan kontak dengan tiga relawan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Rumah Sakit Indonesia di Gaza setelah serangan Israel terhadap rumah sakit tersebut Senin pagi waktu setempat.

 Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, mengatakan bahwa kementerian luar negeri terus melakukan berbagai upaya untuk mengetahui kondisi relawan MER-C itu dan mendesak gencatan senjata di Gaza.

"Berbagai upaya diplomasi terus dilakukan Menlu RI (Retno Marsudi) untuk mendesak gencatan senjata, mendorong akses yang lebih besar untuk bantuan kemanusiaan dan menekankan pentingnya pelindungan warga sipil dan fasilitas sipil seperti rumah sakit," kata Judha, Senin (20/11/2023). 

"Saat ini Menlu RI bersama beberapa Menlu negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) melakukan pertemuan maraton dengan negara-negara kunci untuk mendorong hal tersebut," sambung. Judha mengungkapkan pemerintah Indonesia mengutuk serangan yang dilakukan Israel terhadap RS Indonesia, dan mengatakan tidak ada alasan apa pun yang dapat menjustifikasi Israel menyerang rumah sakit dan mengorbankan warga sipil. 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan 12 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka akibat serangan roket Israel di Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara pada Senin (20/11/2023).

Kementerian itu memperingatkan bahwa nyawa ribuan pasien, petugas medis dan pengungsi "berada di ujung tanduk akibat bombardemen langsung dan terus menerus di RS Indonesia."

Sebelumnya, WAFA melaporkan delapan orang tewas dalam serangan artileri Israel terhadap RS Indonesia. Menurut kantor berita Palestina itu, 150 pasien, 100 petugas medis dan ratusan pengungsi berada di dalam RS tersebut.

Sejumlah saksi mengatakan serangan Israel menyebabkan rumah sakit itu tidak mendapat daya listrik karena generator mati. Sejak Israel membombardir Gaza pada 7 Oktober setelah serangan kelompok perlawanan Hamas, sedikitnya 13.000 warga Palestina telah kehilangan nyawa, termasuk 9.000 wanita dan anak-anak, dan lebih dari 30.000 lainnya terluka, menurut data terbaru.

Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid dan gereja rusak atau luluh lantak akibat serangan-serangan udara dan darat Israel. Selain memblokade Gaza, Israel juga memutus pasokan bahan bakar, listrik dan air ke wilayah kantung Palestina itu, serta mengurangi pengiriman bantuan hingga jumlahnya sangat sedikit.

Di lain pihak, jumlah warga Israel yang tewas mencapai sekitar 1.200 jiwa, menurut data resmi. (tvonenews.com)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Disclaimer |Redaksi
Copyright 2012-2024 SULUH RIAU , All Rights Reserved