Senin, 06 Mei 2024
Warnai Pilgubri 2024, Abdul Wahid Mendaftar ke PDIP | Gelar Silaturahmi, M Yasir: Pj Walikota Sangat Support KONI Pekanbaru | Truk Angkut Kayu Alami Patah As, Lalin Jl HR Soebrantas Sempat Macet Panjang | Cabuli Anak di Bawah Umur, Pria Berambut Pirang Diringkus Polsek Siak Hulu | Sukses, Manasik Haji Tingkat Kota Pekanbaru Ditutup | Maju di Pilkada Agam, Amril Jambak Mendaftar di Tiga Parpol
 
Ekbis
Willi Muchlisien: Dukung Kedaulatan Pangan untuk Provinsi Riau Lebih Sejahtera

Ekbis - - Jumat, 20/10/2023 - 16:56:53 WIB

SULUHRIAU, Pelalawan- Krisis pangan akibat perubahan iklim dan perang global telah menyebar ke seluruh belahan dunia, tak terkecuali indonesia yg terkena dampaknya.

Hal ini ditandai dengan melonjaknya harga2 pangan pokok seperti beras, gandum, kedelai, jagung, dll.

Data The State of Food Security and Nutrition in the World (SOFI) pada tahun 2023 angka kelaparan penduduk dunia mencapai 691 hingga 783 juta jiwa. Sedangkan Food and Agriculture Organization (FAO), mengungkapkan angka kelaparan Indonesia masih tergolong tinggi menempati posisi kedua tertinggi di kelompok negara ASEAN, setelah Timor Leste. Namun jika dilihat dari segi jumlah penduduk, angka kelaparan Indonesia menempati peringkat puncak di ASEAN, Sebanyak 16,2 juta orang kelaparan di Indonesia.

Willi Muchlisien mengatakan Mitigasi untuk mengatasi ancaman krisis pangan adalah dengan menekankan perbaikan tata kelola pangan untuk mencapai goals Kedaulatan Pangan.

Kedaulatan Pangan itu sendiri berarti memiliki kemampuan memproduksi pangan secara mandiri.

"Contohnya di Provinsi Riau ini kita memiliki Kecamatan Bunga raya, Kabupaten Siak sebagai sentra penghasil beras terbesar di Provinsi Riau, ke depan kita perlu memperluas wilayah-wilayah yang memproduksi pangan di Riau ini sehingga bisa memenuhi kebutuhan pangan di Provinsi Riau dan jika melimpah kita bisa membantu provinsi lain memenuhi kebutuhan pangan di luar provinsi riau," ucap Willi Muchlisien yang merupakan Calon Legislatif DPRD Provinsi Riau Dapil Siak dan Pelalawan dari Partai Perindo.

Walaupun pemerintah menyarankan masyarakat agar beralih mengkonsumsi ketela, ubi-ubian, sorgum atau porang, namun merubah kebiasaan sehari-hari masyarakat mengkonsumsi nasi sebagai menu utama makanan orang Indonesia tidaklah mudah dapat diterima masyarakat.

"Menutup keran ekspor dan membuka impor pangan selebar-lebarnya bukan lah solusi, yg harus ditekankan disini adalah bagaimana cara kita mulai saat ini mulai menata tata kelola produksi pangan kita menjadi berdaulat sebagai solusi terbaik jangka panjang kita agar berkesinambungan tidak ada kekhawatiran lagi akan masalah pangan dan kelaparan," pungkas Willi Muchlisien yg sering dipanggil bang WM. (rls, src)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved