Minggu, 05 Mei 2024
Sakit Hati Tak Beri Tahu Jual Tanah Orangtua, Adik Bacok Leher Abang Kandung dengan Parang | Genre Natuna Terbaik di Kepri, Wan Siswandi: Saya akan Terus Dukung Putra-putri Daerah Berprestasi | Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan | DPD PKS Pekanbaru Rekomendasikan DR Muhammad Ikhsan Balon Walikota ke DPP | KPU Riau Siap Mutakhirkan 4.854.034 DP4 untuk Pilkada 2024 | Keji, Suami Pelaku Mutilasi Istri Sempat Tawarkan Daging Korban ke Ketua RT
 
Sosial Budaya
Akun YouTube DPR RI Diretas, Tiba-Tiba Live Streaming Judi Online

Sosial Budaya - - Rabu, 06/09/2023 - 10:12:21 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Akun YouTube DPR RI terindikasi diretas per Rabu (6/9/2023) pagi. Pasalnya, akun tersebut menampilkan tayangan live streaming judi online.

Dari penelusuran suluhriau.com, saat berita ini dirilis sekitar pukul 10.00 Wib, terdapat beberapa video yang sedang menayangkan judi online secara live di akun youtube DPR RI. Video ditonton lebih dari 884 akun.

Menanggapi hal ini, Sekjen DPR RI Indra Iskandar membenarkan bahwa akun YouTube DPR terkena hack. IKLAN “Untuk sementara terindikasi akun medsos (media sosial) Youtube DPR terkena ‘hack’, bahwa ada pihak lain yang masuk ke akun Youtube DPR dan memposting video judi online,” kata Indra Rabu (6/9/2023).

Dia mengatakan, sejak pagi tadi pihaknya sudah menghubungi Google Indonesia untuk memulihkan akun YouTube DPR tersebut.

“Dari pihak Google sudah meneruskan ke Google pusat untuk pemulihan akun agar login akun tersebut dapat digunakan lagi oleh DPR,” jelasnya.

Indra menyebut tim IT DPR juga sedang berupaya melakukan pemulihan akun secara manual.

“Sementara ini dari pihak IT internal setjen juga melakukan recovery manual melalui online dari sistem Google secara mandiri,” tandasnya.

Peratasan pada situs pemerintah nyatanya buka kali ini terjadi, melansir dari laman Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI, jika keamanan informasi dan data pemerintah, khususnya melalui website ternyata sangat rawan untuk diretas.

Setidaknya pada catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada tahun 2012 ini, sebanyak 50 persen website yang diretas menggunakan domain go.id. Sedangkan 50 persen lainnya adalah website dengan domain umum, seperti .com, .net, ac.id, or.id, atau .org.

Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Dinas kominfo Jatim, Djoko Purwono mengungkapkan, ada beberapa alasan mengapa website pemerintah lebih banyak diserang, karena ketidakpuasan atau ketidaksenangan seseorang terhadap pelayanan atau data yang ditampilkan di website milik pemerintah.

"Itu memicu serangan terhadap website, sehingga situs milik pemerintah itu datanya dirusak dan jaringannya jadi terkunci. Namun, secara umum serangan hacker (perusak data situs web) berharap agar kinerja pemerintah tidak berjalan dengan baik," katanya. (***)

Sumber: tvonews.com, suluhriau.com
Editor: Khairul





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved