Soal Ditemukan Grup Siswa LGBT di Sekolah Pekanbaru, KemenPPPA Turun Tangan
Kamis, 15 Juni 2023 - 06:31:30 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Belakangan viral di media sosial terkait ditemukannya grup WhatsApp siswa SMA/SMK bahkan siswa SD yang terindikasi Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Pekanbaru, Riau.
Pasalnya, sekelompok siswa tersebut memiliki komunitas untuk siswa yang LGBT. Hal ini diketahui saat handphone siswa dirazia oleh gurunya dan dimintai kata kunci (password).
Terkait hal ini Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) turun tangan. Menurut Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak, Nahar, pihaknya telah menjangkau kasus tersebut dan telah ditangani oleh Dinas PPA di Riau.
Nahar menyebut, jika memang hal ini benar dilakukan oleh para siswa, Nahar meminta diadakan upaya lebih lanjut untuk mengatasi hal ini. "Kami sudah koordinasi dan kami berharap dilakukan pendalaman terhadap tersebut.
Ketika misalnya ini persoalan hal-hal terkait dengan perilaku, maka tentu harus ada upaya-upaya ketika ini terkait dengan misalnya persoalan hukum nanti akan diselesaikan," ungkap Nahar di Gedung KemenPPPA, Rabu (14/6/2023).
Ia menyayangkan terjadinya hal ini, menurutnya perilaku anak sekolah ini akan menjadi perhatian serius bagi Pemerintah terkhusus Pemda.
"Tapi prinsipnya bahwa, kami nggak melihat isunya ya, tapi bahwa ini menjadi perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) kami sudah koordinasi," tuturnya.
"Dan UPTD PPPA sepertinya sudah melakukan penjangkauan itu untuk mendalami kasus tersebut," lanjut dia.
Ia pun mengimbau kepada seluruh orang tua dan para guru di sekolah yang mengajar langsung anak-anak tersebut agar lebih jauh menjangkau perilaku anak, baik di rumah maupun di sekolah. Selain itu ia juga meminta orang tua agar lebih memperhatikan pergaulan anak.
"Kita berharap sih sekolah jadi tempat yang tepat untuk menyiapkan generasi bangsa. Jadi kalau misalnya ada hal-hal yang nanti akan menghambat atau berpengaruh ke tumbuh kembang anak agar segera dilakukan upaya-upaya itu," pungkasnya.
Kronologi Ditemukannya Komunitas LGBT siswa SMA/SMK dan SD
Terbongkarnya komunitas tersebut berawal dari razia handphone pelajar.
Menurut Kepala Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Riau, Sakinah sebelumya, perilaku siswa LGBT bisa terdeteksi jika sekolah melakukan razia, seperti kosmetik dan handphone (HP).
"Ketika HP-nya dikumpulkan dan diminta password di sanalah ketahuan ada grup LGBT. Sudah ada ratusan orang yang tergabung dalam grup itu dalam sekolah yang sama," sebut Sakinah.
Sakinah menjelaskan, hingga saat ini pihaknya hanya menerima laporan kasus tersebut dari Pekanbaru.
Ia berharap, agar kasus serupa bisa terdeteksi, ke depan ada posko pengaduan di kabupaten/kota.
PPA Riau, sebut Sakinah, telah melakukan sosialisasi ke sekolah yang di dalamnya terdapat indikasi kekerasan, LGBT, dan lain sebagainya.
Namun, kebanyakan orangtua siswa terindikasi LGBT menolak memenuhi panggilan dari PPA Riau.
"Kita sudah pernah rapat dengan dinas pendidikan. Namun, belum duduk bersama dengan pendidikan kota, agar masalah ini selesai," terang Sakinah.
Sementara itu, Kasi Pengaduan PPA Riau, Hendri menyebutkan bahwa siswa yang terindikasi LGBT memiliki keinginan untuk berperilaku normal.
Namun, hal itu sangat sulit dilakukan karena takut adanya ancaman dari grup atau komunitas yang mereka ikuti.
"Posisi gengnya tidak di sini, di Batam. Diancam akan dibuka aibnya dan disebar videonya. Datanya ada sama mereka," ucap Hendri.
Tak hanya SMA/SMK, siswa-siswa tersebut juga ada yang masih duduk di bangku SMP, bahkan sekolah dasar atau SD.
Sumber: Tvonews.com, suarariau.com
Editor: Jandri
Komentar Anda :