Ratusan Mahasiswa Demo PHR, Ini Tiga Poin yang Ditutut
Kamis, 02 Maret 2023 - 20:52:00 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru– Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Riau (AMPR), unjuk rasa Kamis (2/3/2023) siang di gerbang masuk PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Rumbai, Pekanbaru, Riau.
Dalam aksinya, AMPR menuntut Presiden RI memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir agar PT PHR melaksanakan rapat umum pemegang saham (RUPS) dengan agenda memberhentikan Jafee A Suardin dari Direktur Utama PT PHR, dan Edwil Auzandi dari jabatan EVP Upstream PT PHR.
“Kami kemari untuk mengawal tragedi K3 ini hingga tuntas sebagai bentuk pertanggungjawaban kami sebagai mahasiswa dan pemuda daerah diamanahkan berperan aktif sebagai kontrol sosial,” kata salah seorang orator AMPR, T Ibnul Ikhsan, sebelum membacakan beberapa tuntutan AMPR.
Dalam kesempatan itu, AMPR menyampaikan tiga tuntutan:
Pertama, menuntut manajemen PT PHR untuk memenuhi seluruh tanggungjawabnya sebagai coorporation untuk dapat memberikan santunan kepada keluarga para korban yang mengalami kecelakaan dan kesehatan kerja saat sedang berada di lingkungan PT PHR.
Kedua, mengawal hingga tuntas pemberian keseluruhan santunan hak para pekerja yang mengalami kecelakaan dan kesehatan yang diakibatkan kelalaian sistem kerja manajemen perusahaan PT PHR.
Ketiga, menuntut kepada manajemen PT PHR untuk mem-black list seluruh perusahaan subkontraktor yang telah lalai menerapkan sistem K3 Migas, sehingga mengakibatkan kecelakaan kerja.
Nama-nama subkontraktor yang harus di- black list adalah sebagai berikut: PT Elnusa Fabrikasi Kontruksi, PT Asrindo Citra Seni Satria, PT Asia Petrocom Service, PT Andalan Permata Buana, dan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri.
Keempat, menuntut pihak aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan hingga tuntas atas adanya tragedi kelalaian kerja di PHR, dan segera menetapkan tersangka kepada para pihak yang bertanggungjawab atas tragedi kecelakaan kerja.
Kelima, menuntut kepada Dewan Komisaris PT PHR untuk mengeluarkan keputusan pemberhentian sementara kepada pimpinan Direksi PT PHR, Jaffee A Suardi dan EVP Upstream Business, Edwil Auzandi.
“Kita minta dalam waktu 30 hari segera diadakan RUPS PT PHR dengan agenda perbaikan sistem Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lindungi Lingkungan (K3LL) untuk mencapai tujuan operasi industri hulu migas yang nihil kecelakaan (Zero Accident),” pungkas T Ibnul Ikhsan.
Dalam aksinya, mahasiswa mengusung 11 keranda sebagai simbol jumlah pekerja migas yang meninggal di Blok Rokan. Aksi para mahasiswa tersebut mendapat kawalan ketat personel kepolisian yang dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polresta Pekanbaru Kompol Novaldi.
Untuk diketahui, hingga saat ini tercatat ada 11 tragedi pekerja merenggang nyawa akibat kecelakaan kerja di Wilayah Kerja (WK) Rokan yang dikelola PT PHR sejak 9 Agustus 2021. (src)
Komentar Anda :