134 Anak Tidak Sekolah dan Anak Putus Sekolah di Kampar Kiri Hulu Segera Nikmati Pendidikan Layak
SULUHRIAU, Kampar- Sebanyak 134 Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Anak Putus Sekolah (APS) di Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, segera mendapat pendidikan yang layak atau berkualitas.
Ini adalah upaya Pemkab Kampar dalam mewujudkan Giat Desa Pendidikan Menuju Desa Ekowisata Ramah Anak Peduli Perempuan dan Pendidikan (Derappp). Ini juga sebagai bagian integral dari penghapusan kemiskinan ekstrem.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kampar, Ir Zulia Dharma saat rapat koordinasi (Rakor) Giat Derappp di Aula Kantor Camat Kampar Kiri Hulu, Jum'at (6/1/2023), mengatakan, 134 ATS terdiri dari 113 laki laki dan 21 perempuan di Kampar Kiri Hulu itu harus bersekolah.
Koordinator Gerakan Indonesia Pintar Kampar bekerja sama dengan Disdikpora dalam menggalang dukungan para wali untuk membuka Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) mulai dari 9 Desa Sangat Tertinggal di Kawasan SM Rimbang Baling untuk ATS usia 13-15 tahun yang sudah memiliki ijazah SD.
Sementara itu, Kepala DPPKBP3A Edi Aprizal menyerukan Kepala Desa untuk memastikan tersedianya data terpilah berdasarkan usia segera dilengkapi dengan tingkat pendidikan terakhir.
"DPPKBP3A menyiapkan pelatihan menganyam dan ecobrick bagi 100 perempuan serta pembinaan pembentukan Forum Anak dan PATBM di desa masing-masing pada 2023," ujar Edi Afrizal.
Plt kepala Disdikpora Drs. H. Aidil, SH.MSi menyampaikan pentingnya peran kepala desa untuk mendorong Kepala Sekolah di desanya memutakhirkan data pokok pendidikan (dapodik).
Ia mengatakan, tahun ini ada sebanyak 5 sekolah yang rusak berat mendapat bantuan DAK untuk membangun kembali sekolah seutuhnya itu berdasarkan Dapodik.
Kemudian, Kepala Dinas PUPR Kampar Afdal mengatakan, bahwa perencanaan dan penganggaran terpadu seperti Derappp ini perlu kita terapkan kembali.
SIPD yang sekarang berlaku menggiring kita hanya fokus pada kegiatan masing-masing.
Kepala Dinas PMD Kampar Lukman Sahbadoe menjelaskan bahwa, Kepala Desa tidak perlu ragu untuk meningkatkan IDM agar bisa beranjak dari Desa Sangat Tertinggal ke Desa Tertinggal lalu Berkembang, Maju, dan Mandiri.
Upaya ini tidak ada kaitannya dengan penetapan tunjangan bagi guru di daerah 3T. Kemendespdtt dan Kemendagri tidak mengenal istilah desa terisolir atau 3T dalam peningkatan IDM.
Ketua Umum GIP Yanti Sriyulianti sampaikan, Giat Desa Pendidikan Menuju Derappp pada 2023 terkait percepatan pencapaian SDG's Desa.
Giat ini dimulai saat Pj Bupati meresmikan 50 Desa Kreatif dan 50 Menuju Desa Kreatif di Tanjung Belit pada 17 September 2022. P
Pengangkatan Kamsol sebagai Penjabat Bupati saat menjadi Kepala Dinas Pendidikan Riau menjadi pertimbangan Giat Desa Pendidikan fokus pada penanganan ATS, Zero Drop Out dan Zero Miskin Ekstrem.
"Saat ini Para perintis Rumah Kerlip Beriman sedang membantu kami memastikan semua anak dari keluarga miskin ekstrem menjadi penerima PIP. Kami berharap Pak Wali yang hadir saat ini membantu 1.123 ATS yang dilaporkan 87 Desa Pendidikan dan tidak masuk ke dalam desil-1 yang memenuhi syarat juga diusulkan oleh Kepala Disdikpora menjadi penerima PIP, "urai Yanti Kerlip yang hadir dalam rapat koordinasi tersebut.
(src,kmf)
Komentar Anda :