Mantan Polisi Thailand Diduga dalam Pengaruh Narkoba Saat Bantai 36 Orang
Jumat, 07 Oktober 2022 - 16:53:59 WIB
|
Panya Khamrab (Nong Bua Lamphu Provincial Public Relations Office via AP)
|
SULUHRIAU- Motif pembantaian yang dilakukan mantan polisi Thailand, Panya Khamrab, masih misterius.
Namun kepolisian setempat menduga Panya stres dan berada di bawah pengaruh narkoba saat melakukan penembakan dan penikaman massal yang menewaskan 36 orang, termasuk 24 anak-anak.
Seperti dilansir Bangkok Post, Jumat (7/10/2022), Kepala Kepolisian Nasional Thailand, Jenderal Damrongsak Kittiprapas, menuturkan bahwa Panya yang berpangkat Sersan itu diberhentikan dari kepolisian pada Juni atas kepemilikan narkoba.
Disebutkan Kepolisian Thailand bahwa Panya sempat ditangkap pada 20 Januari lalu setelah kedapatan memiliki beberapa butir pil methamphetamine dan tuduhan itu telah diakui sendiri oleh Panya.
Pada Kamis (6/10/2022) atau pada hari dia membantai 36 orang di tempat penitipan anak yang dikelola organisasi administrasi Uthai Sawan, Panya terlebih dulu menghadiri persidangan kasusnya di Pengadilan Nong Bua Lam Phu.
Pengadilan memerintahkan Panya untuk kembali hadir pada Jumat (7/10/2022) waktu setempat, untuk mendengarkan putusan.
"Dia mungkin stres dan di bawah pengaruh narkotika dan akibatnya melakukan tindakan tragis ini," sebut Damrongsak dalam pernyataannya.
"Pelaku menjadi gila, utamanya menggunakan sebuah pisau dan membunuh banyak anak. Setelah meninggalkan tempat penitipan anak, dia menggunakan pistol dan pisau untuk menyerang orang-orang sepanjang perjalanan. Kemudian dia tiba di rumahnya di mana dia dikepung dan mengakhiri nyawanya," imbuhnya.
Ibuna Panya, seperti dikutip Wakil Kepala Kepolisian Nasional Thailand Jenderal Torsak Sukwimol dalam pernyataan terpisah, menceritakan bahwa putranya terlihat stres setelah meninggalkan pengadilan setempat pada Kamis (6/10/2022) pagi.
Panya, menurut ibundanya, meminum sejumlah obat dan mulai merasa paranoid.
Laporan CNN sebelumnya menyebut bahwa Panya didakwa atas kepemilikan methamphetamine dalam kasus yang membuat dirinya dipecat dari kepolisian.
Dalam penggeledahan di rumahnya jauh sebelum pembantaian terjadi, Kepolisian Thailand menemukan satu tablet Yaba di dalam rumah Panya. Yaba merupakan campuran methamphetamine dan kafein, yang biasanya dihancurkan dan dihisap, atau secara lokal disebut 'obat gila'.
Ibunda Panya tidak menjelaskan lebih lanjut soal obat apa yang dikonsumsi putranya pada hari pembantaian terjadi.
Sumber: detik.com
Editor: Khairul
Komentar Anda :