Tolak Kenaikan Harga BBM, KAMMI UIN Suska dan SEMMI Pekanbaru Gelar Demo di Gedung DPRD Riau
Jumat, 09 September 2022 - 21:09:57 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Dua kelompok massa menolak kenaikan harga BBM berunjuk rasa ke gedung DPRD Riau, Jumat (9/9/2022).
Dua Kelompok tersebut yakni, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) UIN Suska Riau dan organisasi Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Pekanbaru.
KAMMI UIN Suska Riau selain menyanpaikan aspirasi, juga menggelar aksi teaterikal di depan Gedung DPRD Riau sebagai bentuk protes atas kebijakan pemerintah menaikkan BBM.
Di dalam aksi teaterikal ini mahasiswa membacakan puisi kritikan terhadap pemerintah. Sementara mahasiswa lainnya memerankan presiden dan warga negara.
Di dalam aksinya, terlihat seorang 'presiden' dihampiri oleh dua warga. Namun, sang presiden mengusir dua warga yang datang.
Aksi ini sudah berlangsung selepas Shalat Jumat. Mahasiswa ini menyampaikan orasi-orasi penolakan kenaikan harga BBM. Selain menampilkan teaterikal, mahasiswa juga membawa poster-poster dan spanduk berisi kritik atas kenaikan harga BBM.
Salah satu spanduk diikatkan di gerbang keluar gedung rakyat itu. Spanduk itu berisi tulisan 'Diam Ditindas Atau Bangkit Melawan'.
Sedangkan, SEMMI menyampaikan melalui Ketum SEMMI Pekanbaru, Syabrinur Fadillah mengatakan, kenaikan harga BBM yang disertai dengan peningkatan harga barang pokok berimplikasi pada menurunnya daya beli masyarakat.
Selain itu kenaikan BBM ini juga membuat apa yang diperjuangkan para buruh mengenai peningkatan UMK akan menjadi sia-sia.
"Hal ini akan berimplikasi pada melonjaknya tingkat kemiskinan. Meski pemerintah berjanji untuk memberikan kompensasi pada masyarakat kecil namun dampaknya dinilai tidak akan signifikan," paparnya
Ia menambahkan, kenaikan harga BBM bersubsidi akan membuat biaya produksi usaha bertambah. Hal ini menimbulkan pengusaha mengurangi beban usaha sehingga dapat memicu terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Usaha kecil akan menjadi sektor yang paling terpukul akibat dampak kenaikan harga BBM ini. Sektor ini mengalami penambahan beban produksi terbesar. Dengan modal secukupnya ditambah beban produksi yang bertambah diyakini akan membuat sektor usaha kecil gulung tikar. Dan harga barang dan sembako akan semakin mahal disamping tekanan harga pada komoditas BBM akan berpengaruh pada harga barang atau jasa lainnya," katanya lagi.
Dengan membatasi penjualan subsidi di beberapa SPBU, kata Syabri, akan menimbulkan antrian yang panjang dan susahnya masyarakat dalam mendapatkan BBM bersubsidi dan tentunya akan banyak lagi dampak beruntun lainnya yang akan terjadi.
Selain menolak keras, kenaikan harga BBM subsidi dan meninjau ulang regulasi pendistribusian subsidi BBM dalam kegiatan aksi tersebut.
SEMMI Kota Pekanbaru meminta Ketua DPRD Provinsi Riau turut ikut membersamai dan mendukung penuh Kegiatan Aksi SEMMI Cabang Kota Pekanbaru.
"SEMMI menolak kenaikan BBM yang sesuai dengan harga pasar. Menuntut pemerintah menjaga ketersediaan dan pendistribusian BBM. Menolak kenaikan harga BBM subsidi terutama Pertalite yang sudah menjadi konsumsi mayoritas rakyat menengah ke bawah," tegasnya.
"Kami meminta Ketua DPRD Provinsi Riau untuk bisa bersikap penuh dalam menerima aspirasi aksi yang dilakukan SEMMI Kota Pekanbaru," katanya.
Massa aksi demo dijumpai oleh Kabag Keuangan DPRD Riau, Tengku Aznom. (src)
Komentar Anda :