Jum'at, 29 Maret 2024
Mesjid Taqwa Muhammadiyah Tuah Madani 6 Gelar Shalat Jumat Perdana | Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat
 
Internasional
India Tangkap 7 Orang Atas Pembunuhan Pendukung Penghina Nabi Muhammad

Internasional - - Senin, 04/07/2022 - 10:44:07 WIB

SULUHRIAU - Sedikitnya tujuh tersangka telah ditangkap polisi terkait pembunuhan seorang ahli kimia, Umesh Kolhe, yang sempat memposting dukungan untuk politikus India yang menghina Nabi Muhammad SAW.

Salah satu tersangka pembunuhan yang terjadi di Amravati itu diketahui merupakan teman korban sendiri.

Pembunuhan Kolhe terjadi sepekan sebelum pembunuhan keji lainnya terhadap seorang pria Hindu bernama Kanhaiya Lal di Udaipur, yang juga mendukung politikus penghina Nabi.

Seperti dilansir India Times, Senin (4/7/2022), kepolisian setempat baru mengakui pada Sabtu (2/7/2022) waktu setempat bahwa pembunuhan Kolhe berkaitan dengan postingan media sosial yang mendukung Nupur Sharma, politikus dan juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP), yang ucapannya dianggap menghina Nabi.

Ucapan kontroversial Sharma itu disampaikan dalam acara debat televisi pada Mei lalu dan memicu kemarahan umat Muslim tidak hanya di India, tapi juga di berbagai negara. Bahkan negara-negara mayoritas Muslim melayangkan protes kepada India terkait ucapan Sharma.

Wakil Komisioner Kepolisian Amravati, Vikram Sali, menuturkan kepada wartawan setempat bahwa pembunuhan Kolhe berkaitan dengan postingan yang dibagikannya via grup WhatsApp, yang isinya mendukung Sharma yang sudah dipecat dari BJP yang menaungi Perdana Menteri (PM) Narendra Modi.

Kepolisian Amravati dalam pernyataannya juga mengumumkan penangkapan dalang utama di balik pembunuhan Kolhe pada Sabtu (2/7/2022) malam waktu setempat. Dalang utama yang diidentifikasi bernama Irfan Khan (32) itu menjadi tersangka ketujuh yang ditangkap polisi dalam kasus ini.

Menurut Kepala Kepolisian Amravati, Dr Aarti Singh, sosok Khan diduga sebagai dalang utama yang merencanakan konspirasi untuk membunuh Kolhe (54) yang memiliki sebuah toko obat di Amravati. Kolhe ditikam hingga tewas pada 21 Juni lalu, sekitar pukul 22.30 malam, di dekat Ghantaghar, Amravati.

Selain Khan, enam tersangka lainnya yang telah ditangkap diidentifikasi sebagai Mudassar Ahmed alias Sonu Raza Sheikh Ibrahim (22), Shahrukh Pathan alias Badshasha Hidayat Khan (25), Abdul Taufik alias Nanu Sheikh Taslim (24), Shoeb Khan alias Bhurya Sabir Khan (22), Atib Rashid Aadil Rashid (22) dan Yusuf Khan Bahadur Khan (44).

Untuk Yusuf Khan, menurut media lokal OpIndia, diketahui merupakan teman Kolhe. Yusuf Khan yang berprofesi sebagai dokter hewan diketahui telah mengenal Kolhe selama bertahun-tahun sejak tahun 2016. Keduanya bahkan disebut sebagai teman baik, dengan Kolhe dilaporkan kerap membantu Yusuf Khan saat kesusahan.

Dituturkan juga oleh kepolisian bahwa para tersangka mengawasi gerak-gerik Kolhe selama tiga hari sebelum membunuhnya. Dua tersangka di antaranya ditangkap berdasarkan rekaman CCTV dan pisau yang digunakan dalam pembunuhan telah disita polisi.

Otoritas India menyatakan bahwa penyelidikan kasus pembunuhan Kolhe itu telah diserahkan kepada Badan Investigasi Nasional (NIA).

Pembunuhan Kolhe ini terjadi sepekan sebelum dua pria Muslim membunuh seorang pria Hindu bernama Kanhaiya Lal yang berprofesi sebagai penjahit di Udaipur, Rajasthan. Sama seperti Kolhe, Kanhaiya Lal juga dibunuh karena sempat memposting dukungan untuk Sharma via media sosial.

Dibutuhkan waktu selama nyaris dua pekan bagi kepolisian untuk mengakui secara resmi bahwa Kolhe dibunuh karena dukungannya pada Sharma. "Tersangka memberitahu kami bahwa mereka membunuhnya karena apa yang dia posting soal Nupur Sharma," ucap Sali dalam pernyataan dikutip media lokal DNA India.

Pemimpin BJP di distrik setempat, Tushar Bhartiya, pun mengecam penundaan dalam penyelidikan kasus ini. Dia menyatakan jika berita soal pembunuhan Kolhe meluas sejak awal, maka pembunuhan terhadap Kanhaiya Lal bisa saja dicegah.

Sumber: detik.com
Editor: Khairul






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved