Diikuti 60 Peserta dari Berbagai Unsur, Kemenag Pekanbaru Gelar Sosialisasikan Moderasi Beragama
Kamis, 16 Juni 2022 - 19:20:40 WIB
|
Kegiatan Sosialisasi Moderasi Agama Kemenag Pekanbaru
|
SULUHRIAU, Pekanbaru- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pekanbaru menggelar sosialisasi moderasi beragama, Kamis, (16/6/2022) di Aula Gedung MDI Pekanbaru, Jalan Arifin Ahmad.
Kegiatan ini dibuka Plt Kakan Kemenag Pekanbaru, H Abdul Wahid, S.Ag, M.I.Kom, dengan mengjadirkan sumber yakni Kasat Bimas Polresta Pekanbaru, Kompol Ferizal dan Wakil Ketua PW GP Ansor Riau Taufiqul Ulum.
Dalam sambutannya, Plt Kakan Kemenag Pekanbaru, H Abdul Wahid menyampaikan, kegjatan moderasi beragama ini adalah kegiatan masif yang dicanangkan Kementerian agama, tahun 2022 adalah tahun moderasi agama.
Dikatakan, moderasi agama bukan pada ajaran agama, tapi pencerahan kepada perilaku pemeluk agama dalam menjalankan ajaran agamanya masing-masing dalam masyarakat berbangsa dan bernegara di tengah berabagai agama.
Krena setiap pemeluk agama mempercayai ajarannya masing-masing. "Kita berterima kasih kepada tokoh- tokoh agama dan unsur lainnya dapat menjaga Pekanbaru ini kondusif. Melalui sosialisasi ini diharapkan terhindar dari kelompok-kelompok paham kiri dan paham kanan," katanya.
Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Sosialisasi Moderasi Beragama Kemenag Pekanbaru Erlina Usman, SE dalam laporannya menyampaikan, diikuti Aparatur Sipil Negara (ASN), Tokoh Agama, tokoh asyarakat, tokoh perempuan dan ormas pemuda di Pekanbaru
Sebanyak 60 peserta moderasi ini terdiri dari FKUB Pekanbaru sebanyak 5 orang, DWP Kemenag Pekanbaru 5 orang, Kemenag Pekanbaru 5 orang, Tokoh Agama Islam 4 orang, Tokoh Agama Kristen 4 orang, tokoh agama Katolik 4 orang, Tokoh agama Hindu 4 orang, Tokoh agama Budha 4 orang, tokoh Agama Konghuchu 3 orang, Pemuda Muhammadiyah 4 orang, Tokoh Pemuda Melayu 4 orang, Pemuda GP Anshor 4 orang, Pemuda Pancasila 4 orarang, Pemuda Kristen 2 orang, Pemuda Khatolik 2 orang dan Tokoh Perempuan 2 orang.
Para nara sumber mengajak peran unsur-unsur agama dan tokoh masyarakat untuk menjaga kerukunan dan sebagai fasilisator menciptakan suasana toleransi.
Taifikul Ulum sebagai salah seorang nara sumber menyampaikan, semua komponen bangsa perlu memahami keragaman bangsa, ini aset harus dipelihara. Memang Indoensia merdeka tidak lepas dari diperjuangan umat Islam tapi juga umat lain.
"Jangan dibenturkan agama dengan negara. Ia juga menyampaikan semua penganut agama berpotensi radikal.
"Kita umat Islam diajarkan ekstrim radikal. Nabi Muhammad bilang jangan terlalu keras dan jangan lembek. Soal moderasi ini bukan hal baru," pungkasnya. (sr3)
Komentar Anda :