Jum'at, 29 Maret 2024
Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
 
Tanjung Pinang-Kepri
Menkes Canangkan BIAN 2022 di Kepri, Ansar: Jadikan Upaya Perluasan Bagi Imunisasi

Tanjung Pinang-Kepri - - Rabu, 18/05/2022 - 19:21:20 WIB

SULUHRIAU, Tanjungpinang- Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tahun 2022 dicanangkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, Rabu (18/5/2022).

Pencanangan BIAN dimulai di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan diteruskan di seluruh Provinsi di Indonesia.

Selain menandai dimulainya kegiatan BIAN di seluruh Indonesia, pencanangan ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya BIAN dalam rangka tercapainya target eliminasi campak rubella yang ditargetkan pada Tahun 2023 juga mempertahankan Indonesia bebas polio dan dunia bebas polio pada Tahun 2026.

BIAN Tahun 2022 dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada Bulan Mei 2022 meliputi seluruh provinsi di luar Jawa dan Bali, dan tahap kedua dilaksanakan pada Bulan Agustus 2022 di seluruh provinsi di Pulau Jawa dan Bali.

Budi mengungkapkan, bahwa pencanangan BIAN ini merupakan salah satu bentuk upaya reformasi sektor kesehatan di bidang layanan promotif dan preventif. Di mana melakukan refomasi di sektor kesehatan menjadi salah satu dari 3 tugas utama Menkes dari Presiden Joko Widodo (Jokowi)

“Saya dikasih tugas sama Bapak Presiden 3, yang pertama adalah melaksanakan vaksinasi covid secepat-cepatnya, kemudian tugas kedua atasi pandemi ini supaya masyarakat bisa kembali hidup normal, dan yang ketiga adalah melakukan reformasi di sektor kesehatan,” ungkap Budi.

Budi menambahkan pembaruan yang diinisasi dalam reformasi tersebut, salah satunya penambahan 3 imunisasi wajib dari yang sebelumnya 11 menjadi 14.

“Kita tambah 3, yang pertama rotavirus untuk anti diare, kedua PCV anti pneumonia. Keduanya penting karena anak-anak kita meninggalnya paling banyak karena infeksi diare dan paru. Yang ketiga adalah HPV untuk mencegah kanker serviks. Karena kanker serviks merupakan penyakit kedua yang paling banyak menyebabkan kematian ibu,” jelas Budi

Pencanangan BIAN Tahun 2022 juga disejalankan dengan peluncuran Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK). ASIK merupakan aplikasi pencatatan hasil layanan yang wajib dilakukan dalam rangka pelaksanaan BIAN

“Nanti imunisasi ini akan kita masukkan datanya seperti data covid. Aplikasi ini akan kita berikan ke semua Puskesmas, Dinas-dinas kesehatan. Proses vaksinasinya pun akan seperti vaksin covid, ada datanya. Kita sudah tahu siapa yang harus di vaksin,” papar Budi.

Sementara itu Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad, mengucapkan terima kasih dan apresiasi karena Provinsi Kepri dijadikan tuan rumah pencanangan BIAN pertama ini. Menurut Ansar, ini tentu akan memacu semangat memperluas cakupan imunisasi di Provinsi Kepri.

“Pencanangan BIAN di Kepri tentu menambah semangat kami dalam menyemarakkan bulan imunisasi ini. Karena bicara imunisasi anak, kita berbicara tentang warna dan masa depan bangsa,” ucap Ansar.

Ansar menambahkan, target capaian kegiatan BIAN selama satu bulan ini adalah sebanyak 24.000 anak lebih, yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kepri

Sebagai informasi, pandemi Covid-19 mempengaruhi capaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Provinsi Kepri, di mana capaian IDL mengalami penurunan yang signifikan dari 96,8% (Tahun 2019) menjadi 89,6% di Tahun 2020 dan 81,3% di Tahun 2021.

Hal ini dikarenakan beberapa Posyandu terpaksa ditutup atau dihentikan pelaksanaannya untuk mengurangi atau menghindari penularan dan penyebaran Covid-19.

Budi di akhir acara menyempatkan diri menyapa beberapa Provinsi yang ikut hadir dan melaksanakan BIAN tahap I melalui Video Conference, diantaranya Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Jambi, Kalimantan Barat dan Gorontalo.

Turut hadir dalam acara tersebut, Dirjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein, Perwakilan WHO, Perwakilan UNICEF, Perwakilan UNDP, Ketua TP-PKK Kepri Dewi Kumalasari, Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kepri, Walikota Tanjungpinang Rahma, Jajaran Forkopimda Tanjungpinang, serta para Bupati dan Walikota Se-Kepri yang hadir melalui video conference. (kmf, jks)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved