Jum'at, 29 Maret 2024
Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
 
Religi
Nuzul Quran 1443 H di Musalla Ukhuwwatun, Ustadzah DR Nella: Pentingnya Ilmu Bagi Orang Beriman

Religi - - Selasa, 19/04/2022 - 17:15:36 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Tepat malam 17 Ramadhan 1443 H, Senin (18/4/2022) malam, Mussalla Ukhuwwatun RW 03 Putri Tujuh, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani. Pekanbaru, memperingati nuzul quran.

Penceramah Nuzul Quran diisi oleh Ustadzah DR Nella Lucky, S. FIL.I, M. Hum.

Ceramah ustadzah cukup menarik dan mendapat perhatian dari para jamaah musalla. Apalagi, boleh dibilang jarang sekali panitia atau pengurus mushalla mengundang penceramah kalangan ustadzah.

Sehingga nuzul quran tahun 1443 H/2022 M Musalla Ukhwwatun ini menurut pengakuan salah seorang jemaah dirasa berbeda.

Apalagi penceramah kalangan ustadzah muda dan memiliki tingkat pendidikan akademik cukup tinggi (level S3) dan menyandang sejumlah gelar akademik S2.

Paling tidak bagi jamaah yang memiliki mindset maju dan positif, ceramah disampaikan itu menjadi nilai tambah wawasan keagamaan. Karena dalam tradisi menuntut ilmu tidak mengenal gender (laki-laki atau perempuan).

Ustadzah DR Nella memulai dengan uraian ceramahnya, dengan sebuah pertanyaan, mengapa harus memperingati Nuzul quran malam 17 Ramadhan, sementara dalam banyak kajian disebutkan, Alquran diturunkan pada malam lailatul qadar, yakni malam-malam ganjil seperti malam 21 ramadhan, 23 ramadhan, 27 ramadhan atau malam 29 ramadhan.

Dengan retorika dan humornya yang khas, Ia lontarkan pertanyaan itu ke jamaah, dengan mengualnginya mengapa kebanyakan peringatan nuzul quran diperingati malam 17 ramadhan?.

Mendapat pertanyaan itu, jamaah hanya bergumam, lantas ia jawab sendiri. Disampaikannya, bahwa Alquran diturunkan melalui dua tahap. Tahap pertama, Allah Swt  menurunkan Alquran kepada malaikat di lauhil mahfuz dan tahap kedua, Alquran diturunkan dari Malaikat Jibril atas perintah Allah, Swt ke Nabi Muhammad Saw.

"Turunnya Alquran dari Malaikat Jibril ke Nabi Muhammad Saw tepat pada malam 17 Ramadhan," katanya dengan membacakan sejumlah dalil Alquran dengan fasih terkait nuzul quran.

Kemudian Ustadzah DR Nella menyampaikan keutamaan orang yang rajin membaca Alquran, Ia sampaikan hasil penelitian yang mereka buat di kalangan orang-orang akademik dari berbagai disiplin ilmu. Sampel yang diambil sejumlah orang yang rajin membaca alquran dan orang yang tidak membaca Alquran. Dari penelitian itu katanya, penelitian itu katanya diketahui, orang yang rajin membaca Alquran mentalnya stabil, tidak amarah, tenang dan sebaliknya. "Untuk itu mari kita tingkatkan membaca alquran dan rajin mengkhtamkan Alquran, "ajaknya memotivasi jemaah dan memberikan tips untuk mudah khatam Quran.

Ia juga menyampaikan, perempauan haid tetap boleh membaca ayat Alqura'an, bahkan yang bukan suhuf Alquran boleh dibaca dan dipegang. Dikatakan suhuf Alquran 30 juz dan semuanya berbahasa arab. "Kalau alquran itu, ada terjemah, tafsir dan buku surat yasin, " boleh dibaca atau dipegang," katanya.

Lalu Ustadzah DR Nella Lucky menegaskan, bahwa orang beriman perlu berilmu, sehingga amal dibuat tidak sia-sia

Lantas ia meluruskan tentang berbagai fenomena pengamalan agama pada banyak orang awam, bahwa, kerap terjadi berbenturan antara yang wajib dengan yang sunat.

Ia mencontohkan, saat azan berkumandang tidak boleh shalat sunat, menjawab azan wajib hukumnya, tunda dulu shalat sunat.

Membaca Alquran sunat, menjawab salam wajib, ketika ada tamu memanggil dengan salam, jika sedang membaca Alquran, berhenti sejenak baca quran dan jawab salam.

Termasuk saat ustadz-ustadzah berceramah, tidak boleh di belakang membaca Alquran. Karena wajib mendengar ustadz yang memberi ceramah, dan baca Alquran itu sunat.

Seorang istri mesti menjawab panggil suaminya, kendati ketika akan shalat sunat. "Jadi ini clear, beribadah wajib tidak boleh dikalah oleh sunat, itulah pentingnya orang beriman itu berilmu agar ibadahnya tidak sia-sia," katanya.

Ia juga mengajak, 10 malam terakhir untuk dapat melakukan i'tikaf. Lakukan berbagai amal ibadah, shalat tobat, tahajud dan ibadah lainnya. Terakhir ia menyampaikan, beberapa ciri malam lailatul qadar.

Sementara itu, Panitia Ramadhan Musalla Ukhwwatun Hasan Basri mengatakan, pelaksanaan Nuzul Quran tahun ini, dicoba ustadzah. "Kita dapat kabar ustadzah Nella itu  cukup populer saat ini, Alhamdulillah dia bisa hadiri undangan kita," pungkasnya. (sr3)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved