Kamis, 28 Maret 2024
303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan | Guru SD Ditemukan Membusuk di Desa Rimbo Panjang, Diduga Ini Penyebab Korban Meninggal
 
Nusantara
Ribuan Mahasiswa Konvoi Demo, Massa Menyemut di Jalanan Surabaya, Polisi Turunkan Ribuan Pengamanan

Nusantara - - Kamis, 14/04/2022 - 16:01:47 WIB

SULUHRIAU- Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Surabaya melakukan konvoi menuju Gedung DPRD Jawa Timur, Kamis (14/4/2022).
 
Massa mahasiswa itu yang berangkat secara rombongan menggunakan mobil komando dan sepeda motor, membuat jalanan Surabaya padat, salah satunya di Jalan Ahmad Yani.

Korlap Aksi Aliansi BEM Surabaya, S Andre Prasetyo Utomo mengatakan setidaknya ada 3.000 mahasiswa yang turun ke jalan untuk melakukan unjuk rasa. "Estimasi ya 3.000 mahasiswa dari seluruh kampus di Surabaya," kata Andre kepada media.

Mereka akan lebih dulu berkumpul di Monumen Kebun Binatang Surabaya, untuk selanjutnya melanjutkan longmarch menuju gedung DPRD Jawa Timur. "Massa aksi akan kumpul dulu di KBS mas, sebelum berangkat ke titik aksi," ucapnya.

Setidaknya ada tujuh tuntutan yang bakal mereka sampaikan dalam aksi ini. Yang pertama, yakni menuntut pemerintah untuk melakukan evaluasi perihal kebijakan DMO dan DPO dan berdampak pada kenaikan dan kelangkaan minyak goreng di Indonesia.

Kedua, menuntut pemerintah untuk segera mengusut tuntas praktik mafia minyak goreng di Indonesia. Ketiga, menuntut pemerintah untuk melakukan evaluasi kenaikan harga BBM khususnya Pertamax dan meninjau secara intens perihal pendistribusian BBM Pertalite dan Solar yang mengalami kelangkaan.

"Keempat, menuntut pemerintah menurunkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11 persen mengingat keadaan ekonomi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja," ujarnya.

Kelima, menuntut pemerintah untuk menunda pemindahan Ibu Kota Negara sebelum rancangan pembangunan dan pengelolaan lingkungan dituntaskan mengingat anggaran yang dibutuhkan sangat tinggi.

Keenam, mengutuk segala Tindakan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dalam proses pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Dan ketujuh, wujudkan Reforma Agraria.

Ribuan Polisi Kawal Demo


Ribuan aparat kepolisian diterjunkan mengawal aksi Aliansi Mahasiswa Surabaya tersebut. "Jumlah pam (pasukan pengamanan) seluruhnya 2.448 personel," kata Kasi Humas Polrestabes Surabaya Kompol M. Fakih dikonfirmasi.

Pasukan ini terdiri dari 1.560 personel Polda Jatim, 277 personel Polrestabes Surabaya, dan 211 dari Polsek Jajaran.

Selain itu ada pasukan tambahan dari TNI, Dinas Perhubungan, Linmas dan Satpol PP berjumlah 400 personel. [Src/kontributor]







 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved