Orangtua Ragu Anak Usia 6-11 Divaksin Covid-19 Karena Ini
Rabu, 19 Januari 2022 - 15:14:59 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Hingga saat ini tidak sedikit orangtua keberatan anaknya usia 6-11 tahun divaksin covid-19.
Beragam alasan dikemukakan orangtua tidak mengizinkan anaknya divaksin di sekolah.
Salah seorang orangtua yang tidak mau ditulis jati dirinya mengaku, kebijakan vaksin anak dinilai seakan memberatkan resiko kepada orangtua dan anak saja. Sementara pihak pelaksana nyaris akan lepas dari konsekuensi tanggungjawab, jika ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
Menurut orangtua salah satu murid SD kelas I di Pekanbaru ini, khusus anaknya, fobia dengan jarum suntik, ia khawatir jika nanti psikologi anak akan terganggu jika harus dipaksakan vaksin tersebut.
Sementara ia juga masih ragu soal tanggungjawab pihak yang melakukan vaksin atau pemerintah melalaui instansi terkait jika terjadi dampak psikologi pada anak.
"Saya belum mendengar apa jaminan ke kita jika anak trauma atau ada resiko dialami pasca vaksin ini, pihak-pihak penyelenggara hanya menyampaikan vaksin ini aman, sementara anak takut," ujar sumber ini, Rabu, (19/1/2022).
Menyambung dengan disampai sumber orangtua siswa di atas, salah seorang orangtua murid SD kelas II di Pekanbaru ini berinisial Mn (39) mengaku sulit mempercayai adanya tanggungjawab pihak pelaksana vaksin ini jika hal negatif terjadi pada anak.
Ia beragumen ketika melihat surat persetujuan dari pihak sekolah antara lain ada dua poin yang dirasa resiko dibalikkan kepada orangtua.
Ia mennyebutkan mislanya dalam poin permintaan persetujuan itu dimana "Orangtua memahami secara penuh resiko yang timbul setelah vaksin". Kemudian "Orangtua bertanggungjawab penuh dan membebaskan panitia atau penyelenggara vaksinasi terhadap dampak vaksin bagi anaknya di kemudian hari".
"Kalau seperti itu, persetujuan macam apa?, pisaunya menghadap ke kita," ujar Mn beribarat.
Menyikapi hal ini, Kadisdik Pekanbaru DR Ismardi Ilyas tidak menampik masih banyak orangtua yang enggan mengizinkan anaknya divaksin.
"Memang masih banyak juga orangtua enggan anaknya divaksin," kata Ismardi yang juga Ketua FKUB Pekanbaru ini, Rabu.
Dikatakan, itu juga tidak lepas dari dua poin pernyataan di surat persetujuan orangtua yang sebelum. Meski demikian, pemberian vaksin sudah berjalan 12 sejak Januari 2022.
Ia menambahkan, bagi yang keberatan pihak sekolah membiarkan dulu sambil jalan melakukan pendekatan kepada orangtua. Dari komunikasi dengan pihak sekolah, terus dilakukan sosialisasi pentingnya vaksin itu.
Mengenai poin yang disebut memberatkan orangtua tersebut, Ismardi menegaskan sudah diubah.
"Kami sudah koordinasi dengan dinas kesehatan, poin itu sudah kita evaluasi dan diubah," katanya.
Ia mengimbau agar orangtua mengizinkan anak mereka divaksin. Karena vaksin ini sudah melewati uji klinis sebelum disuntikkan. (sr3)
Komentar Anda :