Sabtu, 21 September 2024 Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil | Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
 
 
☰ Internasional
Ketakutan dengan Taliban, 400 Tentara Pasukan Khusus Afghanistan Bersembunyi
Kamis, 09 September 2021 - 12:13:14 WIB
Pasukan khusus Afghanistan (reuter)

SULUHRIAU- Ketakutan dengan Taliban , sekitar 400 tentara pasukan khusus Afghanistan yang dilatih Inggris memilih bersembunyi.

Mereka telah memohon kepada London untuk dievakuasi.

Keberadaan ratusan tentara pasukan khusus Afghanistan yang digulingkan itu diungkap Rafi Hottak, 35, seorang mantan penerjemah untuk pasukan khusus Inggris di Afghanistan.

Hottak sekarang tinggal di Birmingham. Dia sedang menyusun daftar nama komando elite yang membutuhkan bantuan.

Dia berencana untuk menyajikan daftar tersebut kepada pemerintah Inggris dalam upaya untuk menekan para menteri untuk bertindak.

"Mereka telah melayani pemerintah Inggris selama 20 tahun, mereka layak mendapatkan kehidupan tanpa takut dibunuh," katanya, seperti dikutip Sky News, Kamis (9/9/2021).

Beberapa kelompok militer spesialis Afghanistan yang paling elite, dilatih oleh pasukan khusus Inggris, AS, dan negara-negara sekutu NATO lainnya, dikenal dengan tiga digit.

Salah satunya—Commando Force (CF) 333—diyakini telah dibentuk oleh pasukan khusus Inggris hampir dua dekade lalu.

Anggotanya yang sangat terampil bertempur di seluruh Afghanistan, didukung oleh rekan-rekan Inggris mereka, sampai pasukan Inggris, AS, dan pasukan asing lainnya hengkang.

Rafi mengatakan mereka memainkan peran penting dalam operasi melawan target teroris dan Taliban—membantu menjaga jalan-jalan di Inggris tetap aman, serta meningkatkan keamanan di negara mereka sendiri.

"Pasukan khusus ini adalah garis depan melawan semua kelompok teroris itu," kata Rafi.

"Meninggalkan mereka, saya melihatnya sebagai kegagalan pemerintah Inggris, pengkhianatan terhadap para prajurit pemberani ini. Mereka layak menjalani kehidupan yang bermartabat dan aman."

Rafi sendiri terpaksa melarikan diri dari Afghanistan dan mencari suaka di Inggris pada 2011 setelah menerima ancaman dari Taliban karena pekerjaannya dengan militer Inggris.

Ayah dari tiga anak ini telah dilatih sebagai akuntan dan memulai bisnisnya sendiri.

Tapi pekerjaan hariannya telah mengambil kursi belakang sejak jatuhnya Kabul. Sekarang, Rafi bekerja dari pagi hingga larut malam, setiap hari, menjangkau kontak di Afghanistan dan menyusun daftarnya.

Selain sekitar 400 personel pasukan khusus Afghanistan, dia juga telah mengumpulkan nama-nama setidaknya 200 mantan penerjemah dan staf lain yang bekerja langsung untuk militer Inggris atau misi diplomatik Inggris di Afghanistan, yang juga menginginkan kehidupan baru di Inggris.

Pemerintah membuat skema untuk memberikan hak kepada mantan karyawan untuk pindah ke Inggris. Banyak yang diselamatkan melalui kebijakan penerbangan evakuasi.

Sumber: Sindonews.com
Editor: Jandr
i




 
Berita Lainnya :
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  • Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    02 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    03 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    04 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    05 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    06 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    07 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    08 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    09 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    10 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    11 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    12 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    13 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    14 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    15 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    16 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    17 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    18 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    19 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    20 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    21 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
    22 Diskominfo Natuna Stuban ke Diskominfo Kota Bandung, Sharing untuk Peningkatan Tipe C ke B
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat