Pernyataan Sikap
Gerakan Peduli NU Riau Minta PBNU Buat Tim Caretaker Baru dan Selesaikan Dualisme Kepengurusan PCNU
Sabtu, 28 Agustus 2021 - 19:12:07 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Sejumlah tokoh sepuh, kyai, dan pimpinan pondok pesantren Nahdlatul Ulama (NU) di Provinsi Riau berkumpul dan mendiskusikan tentang kisruh kepengurusan Pengurus Wilayah NU (PWNU) Riau.
Mereka berkumpul pada pertengahan pekan ini di Pekanbaru.
Menurut Juru Bicara Gerakan Peduli NU Riau, Ansori, selama ini NU Riau mengalami banyak persoalan. Antara lain, belum terbentuknya kepengurusan PWNU Riau yang definitif dan terdapatnya dualisme pada beberapa kepengurusan Pengurus Cabang NU (PCNU) kabupaten dan kota di Riau.
"Persoalan ini sudah terjadi beberapa tahun terakhir, sehingga sejumlah tokoh dan sepuh NU Riau prihatin lalu membuat pernyataaan sikap," terang Ansori, Sabtu, (28/8/2021).
Dilanjutkannya, ada 3 sikap yang disampaikan Gerakan Peduli NU Riau kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta.
Pertama, meminta PBNU menerbitkan surat keputusan (SK) tim caretaker yang baru.
"Permintaan ini muncul karena tim caretaker yang lama tidak mampu menyelesaikan tugas-tugasnya, yakni melakukan konsolidasi, verifikasi dan penyelenggaraan Konferwil NU Riau," tegas Ansori.
Sikap kedua, lanjut Ansori, Gerakan Peduli NU Riau mengusulkan sejumlah nama tokoh NU Riau untuk masuk sebagai tim caretaker NU Riau.
"Tim caretaker sebelumnya berasal dari PBNU semua, kali ini kita minta di tim caretaker ada perwakilan tokoh NU Riau," katanya.
Nama tokoh NU Riau yang diusulkan sebagai tim caretaker PWNU Riau adalah KH Abdul Wahid, KH Abdurrahman Qoharuddin, Dedi Syahrul, dan KH Muhammad Thohir.
Sikap ketiga, Gerakan Peduli NU Riau meminta PBNU segera menerbitkan Surat Keputusan (SK) PCNU yang telah melaksanakan Konfercab sesuai AD/ART yang berlaku.
Sementara itu, mantan Sekretaris PWNU Riau, Abdul Wahid yang merupakan pejabat di Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru bersama mantan serketaris PWNU Riau lainnya menyambut baik terbentuknya gerakan peduli NU Riau.
"Kita bersama sejumlah tokoh NU Riau sanggat miris melihat NU Riau saat ini. Lebih baik semua permasalahan ini dikembalikan pada AD/ART NU. Kita semangat membangun NU di Riau, dan bukan menjadikan NU untuk kepentingan pribadi. Jadi kita sangat menyambut baik gerakan ini," ungkap Abdul Wahid.
Berikut nama-nama tokoh sepuh, kyai, dan pimpinan pondok pesantren Nahdlatul Ulama (NU) yang menyampaikan pernyataan sikap:
1. Kyai Abdurrahman Qoharuddin, Pimpinan Ponpes Al-Kautsar Pekanbaru.
2. Kyai Muhammad Thohir, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Al-Islami Pekanbaru.
3. Kyai Mukhrozi, Pimpinan Pondok Pesantren Royatul Qur'an Pekanbaru.
4. Kiyai Usman, Pimpinan Pondok Pesantren Ahlussunah Waljamaah Rokan Hilir.
5. KH. Rahmat Afifi, LC, Pimpinan Majlis Ta'lim ASWAJA, Ketua Bidang Fatwa MUI Kota Dumai dan Rais Syuriyah PCNU Kota Dumai.
6. KH, Buya Abdul Wahid, Wakil Rais Syuriyah PWNU Riau.
7. Kyai Kholid Junaidi, Pimpinan Ponpes Hidayatul Mubtadiin, Tapung Kampar.
8. Kiyai Najib Yasin, Pimpinan Ponpes Hidayatul Mubtadiin Cabang Lirboyo-Kediri di Kampar.
9. KH. Ahmad Syuhada, RM,. Pimpinan Pondok Pesantren Babussalam Dayo Ujung Batu Rohul.
10.KH. Badarali Majhid Rais Syuriah PWNU Riau
11. KH Hajar Hasan Rais Syuriah PWNU Riau
12. KH Busro pimpinan Pondok Pesantren Al Munawwarah Pekanbaru dan mustasyar PWNU Riau
13. Kyai Gnt Ilyas Mustasyar PWNU Riau
14. Dinawati Ketua PW Muslimat NU Riau
15. Purwaji Ketua PW Ansor Riau
16. Masitah Ketua Fatayat NU Riau
17. Prof DR H Sujianto Ketua ISNU Riau dan ketua PWNU Riau
18. Kyai Kamarudin Wakil Ketua Katib PWNU Riau
19. Mawardi SAg Wakil Ketua Sarbumusi Riau
20. Kyai Zainal, Pimpinan Ponpes Al-Amin Dumai.
21. Kyai Masrohan Alhafidz, Pimpinan Ponpes Tahfidzul Qur'an, Bagan Besar Dumai. (rri)
Komentar Anda :