PKS Kritik Keras Lomba Tulis BPIP 'Hormat Bendera Menurut Islam'
Jumat, 13 Agustus 2021 - 21:27:25 WIB
SULUHRIAU- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, mengkritik lomba menulis artikel yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Lomba yang digelar BPIP bertema 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' dan 'Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam'.
Perihal lomba itu diinformasikan BPIP lewat sebuah unggahan di akun Twitter resminya, @BPIPRI, Rabu (11/8/2021).
Menurut Mardani, tema yang diangkat menjadi materi lomba tersebut aneh dan terkesan tendensius.
"Aneh temanya dan terkesan tendensius," ucap Mardani kepada wartawan, Jumat (13/8/2021).
Menurutnya, tema yang diangkat BPIP dalam lomba menulis tersebut telah membuka luka lama, tepatnya saat dikatakan agama adalah musuh Pancasila.
Dia menilai, BPIP semestinya mengangkat tema yang lebih menyatukan, bukan memunculkan kontroversi.
Berangkat dari itu, Mardani pun mendesak agar BPIP melakukan evaluasi secara menyeluruh.
"Ada ide tema lain yang lebih visioner dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional seperti Pandangan Santri dalam bahaya Perubahan Iklim atau Santri untuk Indonesia Bebas Korupsi," kata Mardani.
"Tapi mengubah tema hanya permukaan, paradigma BPIP semestinya menyatukan dan menguatkan peran agama dalam bingkai harmoni. BPIP perlu evaluasi total," tambahnya.
Hasrat Mega Bangkitkan 'Salam Pancasila' dan Sapaan 'Bung'
Saat dikonfirmasi, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo, menjelaskan pilihan tema menyesuaikan dengan konteks Hari Santri. BPIP, terang dia, melihat pentingnya nilai-nilai keagamaan dalam menyikapi cinta tanah air.
"Sekarang ini dalam rangka bulan santri, maka bulan santri tema-temanya disesuaikan dengan tema-tema Hari Santri. Ini juga kan bikin lomba yang sama untuk hari besar keagamaan. Bersifat universal," ujar Benny dilansir CNNIndonesia.com, Jumat.
Saat disinggung mengenai 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam', Benny berujar "Disesuaikan dengan Hari Santri. Sama juga hormat bendera menurut agama Kristen, Hindu, Buddha, Katolik, Konghucu."
"(Yang di-highlight) tetap kebangsaannya. Pemaknaan nilai-nilai keagamaan dalam memperkuat kebangsaan," ucap Benny. (CNNIndonesia.com)
Komentar Anda :