Kasus Covid-19 Tinggi, Kelurahan Sidomulyo Barat Terapkan Mikro Lokcdown
Minggu, 30 Mei 2021 - 17:07:20 WIB
|
Lurah Sidomulyo Barat, Edi Susanto saat menhimbau secara mobile terkait mikro locdown, Minggu, (30/5/2021)
|
SULUHRIAU, Pekanbaru- Tingginya jumlah kasus covid-19 di wilayah Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, 'memaksa' kelurahan ini menerapkan mikro lockdown.
Kebijakan ini diambil berdasarkan instruksi Gubernur Riau dan Keputus*an Walikota Pekanbaru No 402 tahun 2021.
Dari hasil koorsinasi bersama antara Lurah Sidomulyo Barat, Polsek Tampan, tiga pilar, LPM dan Ketua Forum RT/RW Kelurahan Sidomulyo Barat maka diambil kebijakan untuk melaksanakan mikro lockdown tersebut.
Lurah Sidomulyo Barat, Edi Susanto, SH dan pihak Polsek Ahad, (30/5/2021) melakukan himbauan secara mobile kepada warga tentang tingginya angka kasus covid-19 di wilayah ini serta pemberitahuan penerapan lockdown tersebut.
Dimana, untuk dua hari ini warga Sidomulyo Barat terkonfirmasi covid-19 sebanyak 41 orang, dan selama sepekan kata Lurah, warga terkonfirmasi covid-19 lebih dari 60 orang.
Untuk itu, Kelurahan Sidomulyo Barat menerapkan lockdown terhitung mulai Ahad 30 Mei 2021.
Pembatasan kegiatan masyarakat akan dilakukan mulai pukul 21.00 Wib malam ini dengan melakukan penyekatan terhadap 9 pintu akses ke Kelurahan Sidomulyo Barat, yaitu, pintu masuk Purwodadi, Pintu masuk Melur, pintu masuk Marsa Sejahtera.
Kemudian, pintu masuk Putri Tujuh, pintu masuk Pelita, pintu masuk Jalan Karyawan, pintu masuk Muhajirin, pintu masuk Rowo Bening pintu masuk jalan Pahlawan dan pinti masuk Teropong.
Edi Susanto melalui himbauan itu. mengingatkan, agar pelaku usaha patiuh terhadap surat edaran Walikota, khususnya jam buka tutup usaha yang dimulai pada pukul 08.00 dan tutup pada pukul 21.00 Wib.
"Kami harapkan, warga Kelurahan Sidomulyo Barat agar patauh terhadap protokol kesehatan dan tidak melaksnakan kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa," kata Edi dalam himbauanya.
Sementara itu, menyikapi mikro lockdown ini, ada warga yang pro dan kontra. Salah seorang warga Purwodasi Anita (40) mengatakan, apakah dengan penerapan mikro lockdown benar-benar bisa menekan kasus covid-19, apalagi katanya hanya diberlakukan malam hari. "Saya kira kurang efektif, apalagi hanya malam hari, apakah virus covid-19 menyebar malam hari saja. Kami khawatir ujung-ujungnya berusaha malam hari yang susah,"katanya.
Hal senada juga disampaikan Birin (50) warga Muhajirin, menurutnya, bagaimana warga nanti pulangnya kalau kita kerja malam dan apakah dengan demikian covid-19 teratasi, warga itu bertanya.
Sementara ada juga warga yang pro dengan kebijakan ini. Menurutnya mikro lockdown ini salah satu solusi menekan covid-19. Kalau PSBB sudah dicoba, warga susah berusaha, kasus covid-19 juga naik.
"Jadi sebagai warga mari kita patuhi dulu keputusan ini, nanti kita tunggu bagaimana evaluasinya dari pemangku kepentingan daerah ini," pungkasnya. (
has)
Komentar Anda :