Mahathir Desak Negara Muslim Tekan Israel Secara Finansial
Sabtu, 22 Mei 2021 - 14:15:39 WIB
SULUHRIAU-- Mantan perdana menteri Malaysia, Dr Mahathir Mohamad mengungkapkan, negara-negara Muslim harus menggunakan kekuatan mereka dan menyadari kelemahan dalam merumuskan strategi melawan penindasan Israel di Palestina.
Berbicara melalui panggilan Skype pada program Dialog Tiga Penjuru yang disiarkan oleh Astro Awani, dia mengatakan, negara-negara Muslim perlu menyadari bahwa mereka tidak memiliki kekuatan militer untuk menghadapi Israel.
"Apa yang kami (negara Muslim) miliki adalah kekuatan finansial. Negara Muslim mengontrol minyak. Pasokan minyak dunia. Jadi lawan (Israel) menggunakan apa yang tersedia (untuk kita). Jangan membuat lebih banyak musuh dengan meledakkan bom di negara-negara Eropa. Itu membuat orang marah," kata Mahathir dilansir dari laman Malay Mail pada Jumat (21/5).
Mahathir mengatakan, umat Islam harus berhenti berpikir untuk membalas dendam atas tindakan Israel terhadap rakyat Palestina. Akan tetapi sebaliknya, menggunakan bahan mentah (pokok), yang mereka miliki untuk menekan Israel.
Dia melanjutkan, Israel akan menaklukkan seluruh Palestina dan tidak peduli dengan apa yang dunia pikirkan terkait yang mereka lakukan. Hal ini karena mereka dilindungi oleh negara adidaya.
Utusan Khusus Perdana Menteri untuk Timur Tengah Datuk Seri Abdul Hadi Awang, yang juga muncul sebagai anggota panel dalam program tersebut, setuju dengan yang disampaikan Dr Mahathir. Menurut dia, umat Islam tidak boleh mencari musuh dengan membom kedutaan, hotel dan tempat umum.
"Ini ulah mereka yang cuek dengan agamanya. Umat Islam perlu disadarkan tentang hal ini," kata dia.
Dia mengatakan, upaya akan dilakukan untuk melobi negara-negara yang telah menjalin hubungan dengan Israel dengan mengadakan pertemuan dengan duta besar secara daring agar bersatu melawan penindasan Palestina.
Hal ini disampaikan dalam mengomentari negara-negara Muslim tertentu yang telah menjalin hubungan dengan Israel seperti Uni Emirat Arab, Sudan dan Bahrain.
Panelis lainnya, Cendekiawan Melayu di Universitas Oxford, Datuk Dr Afifi Al-Akiti mengatakan, negara-negara Muslim harus meniru Irlandia yang merupakan salah satu negara barat yang paling anti-Zionis.
"Irlandia memiliki kebijakan internal untuk memboikot dan membatasi perdagangan dengan Israel, sementara itu pemerintah sendiri dan bukan organisasi non-pemerintah yang mengirimkan bantuan langsung ke Gaza.
Di antara bantuan yang dikirim (oleh pemerintah Irlandia) adalah dari segi keuangan serta dokter dan insinyur untuk membangun kembali infrastruktur di Palestina," ujar Afifi.
Afifi mengatakan, mengeluarkan pernyataan yang mengutuk tindakan Israel tidak cukup. Di antara tindakan yang dapat diambil adalah dengan menyatakan Israel sebagai negara apartheid.
Sumber: Republika.co.id
Editor: Jandri
Komentar Anda :