Minggu, 22 September 2024 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU | Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil
 
 
☰ Pendidikan
Nadiem Diminta Usut Tuntas Hilangnya Pendiri NU di Kamus Sejarah
Kamis, 22 April 2021 - 13:10:37 WIB

SULUHRIAU– Hilangnya nama pahlawan nasional sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hasyim Asy'ari dalam draf kamus sejarah masih dipersoalkan sejumlah pihak.

Salah satunya yang disampaikan Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jawa Timur, M. Teguh Cahyadin atau Gus Din.

Gus Din meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk mengusut polemik yang jadi perhatian masyarakat luas ini. Meski ia memahami bahwa kamus tersebut disusun pada 2017 atau sebelum Nadiem menjabat mendikbud.

"Ketika Mas Menteri Nadiem belum menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, tepatnya pada masa Pak Muhadjir Effendy. Namun, harus tetap diusut siapa penanggung jawabnya, siapa tim penyusunnya, agar tidak terjadi lagi di kemudian hari," kata Gus Din, dalam keterangannya, Kamis, 22 April 2021.

Dia bilang Hasyim Asy'ari bukan hanya tokoh NU, tapi juga tokoh bangsa. Gus Din menyesalkan polemik ini bisa terjadi.

"Saya sebagai bagian dari keluarga besar NU juga merasa terkejut. Kamus itu akan menjadi kamus resmi yang menjadi rujukan semua peserta didik dan peneliti, bisa-bisanya pendiri NU hilang di kamus sejarah tersebut," tutur cucu dari Wahab Chasbullah tersebut.

Pun, ia menyinggung penjelasan dari  Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid terkait hilangnya nama Hasyim Asy'ari masih dalam proses draf yang belum diterbitkan. Bagi dia, penjelasan Hilmar itu justru aneh.

"Bagaimana draf buku sudah beredar di tengah masyarakat. Pasti ada oknum di internal Kemendikbud yang membocorkan draf buku ini," sebutnya.

Maka itu, ia mendorong Nadiem mengusut oknum yang diduga sengaja membocorkan draf tersebut.

"Oleh karena itu saya usulkan agar Mas Nadiem mengusut tuntas jika ada oknum yang secara sengaja melakukan hal tersebut. Saya percaya Mas Nadiem bisa menyelesaikan dan mengusut tuntas insiden ini," ujar Gus Din.

Kemendikbud dalam persoalan ini sudah menyampaikan permohonan maaf terkait menghilangnya nama Hasyim Asy'ari dalam draf kamus sejarah.

Pihak Kemendikbud menjelaskan tidak ada niat menghilangkan peran pendiri NU tersebut dalam kamus sejarah. Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid menyampaikan ada ketoledoran.

"Kesimpulannya, terjadi keteledoran yang mana naskah yang belum siap kemudian diunggah ke laman Rumah Belajar. Tidak ada niat untuk menghilangkan KH Hasyim Asyari sebagai tokoh sejarah dalam buku tersebut," kata Hilmar, Selasa. 20 April 2021.

Dia menjelaskan dalam buku yang sama sudah terdapat peran Hasyim Asy’ari dalam bagian pendiri NU. Menurut dia, peran Hasyim Asyari ada di halaman lain.

Hilmar pun meminta maaf kepada semua pihak terkait tak dicantumkannya nama Hasyim Asy'ari tersebut.

“Jadi, narasi menghilangkan peran KH Hasyim Asyari itu tidak benar. Kami mengakui memang ada kesalahan teknis dan kami memohon maaf. Kesalahan itu seharusnya tidak perlu terjadi,” tutur Hilmar.

Sumber: Viva.co.id
Editor: Jandri






 
Berita Lainnya :
  • Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
    02 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    03 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    04 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    05 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    06 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    07 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    08 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    09 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    10 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    11 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    12 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    13 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    14 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    15 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    16 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    17 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    18 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    19 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    20 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    21 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    22 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat