Pemko Persilahkan Gelar Shalat Idul Adha 1441 H di Mesjid dan Lapangan, Ini Syaratnya
SULUHRIAU, Pekanbaru- Pemko Pekanbaru membolehkan warga muslim untuk melaksanakan shalat Idul Adha 1441 H/2020 M di mesjid dan di lapangan.
Namun ada ketentuan dan syarat yang harus dipenuhi. Ketentuan dan pedoman penyelenggaraan Idul Adha 1441 H dituangkan melalui surat Nomor : 100/SE/1350/2020
Tentang Penyelenggaraan Shalat Idul Adha Penyembelihan hewan qurban 1441 H / 2020 M
Menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19.
Ini berpedoman pada Surat Edaran Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 dan Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor 104 Tahun 2020.
Walikota Pekanbaru melalui surat itu menyampaikan bahwa, penyelenggaraan shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban dapat dilakukan di semua
tempat dengan memperhatikan protokol kesehatan dan koordinasi dengan Pemerintah Kota
Pekanbaru melalui instansi terkait, kecuali tempat-tempat yang dianggap belum aman Covid-19
oleh Gugus Tugas Daerah.
Penyelenggaraan shalat Idul Adha 1441H/2020 M dapat dilakukan di lapangan, masjid atau ruangan
dengan memperhatikan persyaratan yakni, menyiapkan petugas untuk melakukanan mengawasi penerapan protokol kesehatan di
area tempat pelaksanaan
Kemudian melakukan pembersihan dan disinfeksi di area tempat pelaksanaan, membatasi jumlah pintu/jalur keluar masuk tempat pelaksanaan guna memudahkan
penerapan dan pengawasan protokol kesehatan.
Selanjutnya diminta menyediakan fasilitas cuci tangan, sabun atau uhand sanitizer di pintu atau jalur masuk dan keluar. Juga diharuskan menyediakan alat pengecekan suhu di pintu/jalur masuk. Jika ditemukan jama’ah dengan
suhu >37,5'C (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), tidak diperkenankan memasuki
area tempat pelaksanaan.
Syaf juga diminta berjarak minimal 1 meter amenerapkan pembatasan jarak dengan memberikan tanda khusus. Mempersingkat pelaksanaan shalat dan khutbah Idul Adha tanpa mengurangi ketentuan
syarat dan rukunnya.
Diminta pihak panitia tidak mewadahi sumbangan atau sedekah jema’ah dengan cara menjalankan kotak, karena
berpindah-pindah tangan rawan terhadap penularan penyakit.
Penyelenggara agar memberikan himbauan kepada jema’ah tentang protokol kesehatan, peserta pelaksanaan salat Idul Adha jema’ah dalam kondisi sehat.
Membawa sajadah atau alas shalat masing-masing, menggunakan masker sejak keluar rumah dan selama berada di area tempat
pelaksanaan shalat, menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau
hand sanitizer.
Jamaah diminta menghindari kontak fisik, seperti bersalaman atau berpelukan, menjaga jarak antar jema’ah minimal 1 meter.
Wako juga menghimbau untuk tidak mengikuti shalat Idul Adha bagi anak-anak dan warga lanjut
usia yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang berisiko tinggi
terhadap Covid-19.
(
man)
Komentar Anda :