Ini Penjelasan Lengkap KSAU soal Penyebab Pesawat Tempur AU Jatuh di Kubang
Senin, 15 Juni 2020 - 21:07:53 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru - Pesawat tempur milik AU jatuh di Perumahan Mutiara Sialang Indah, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (15/6/2020) pagi.
Terkait jatuhnya pesawat tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo memberi penjelasan. TNI AU menggelar konferensi pers di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Senin sore.
Menurut Fadjar, pesawat tempur yang jatuh tersebut adalah jenis Hawk 209 dengan awak atau pilot Lettu Pnb Aprianto Ismail.
"Awalnya tiga pesawat tempur selesai melaksanakan latihan penembakan di Siabu, Kampar Riau, dan akan kembali mendarat di Pangkalan RSN Pekanbaru," sebut Fadjar.
Latihan di Siabu, menurut Fadjar, berjalan dengan normal.
Kemudian, pada saat akan kembali mendarat, pesawat kembali secara berurutan, pertama, kedua dan ketiga.
Pesawat tempur yang mengalami kecelakaan adalah pesawat pada urutan ketiga atau yang terakhir.
"Jadi pada saat final, menjelang mendarat, sekitar 2 kilometer dari ujung landasan dengan ketinggian kira-kira 200 feet, si penerbang melaporkan terjadi keanehan pada mesin pesawat," kata Fadjar.
Sinyal kerusakan mesin
Sebelum kecelakaan, terdengar suara aneh pada pesawat diikuti dengan warning life atau hidupnya lampu peringatan bahwa terjadi gangguan pada pesawat.
Tak lama setelah itu, mesin pesawat kehilangan tenaga.
Namun, komunikasi pilot saat itu masih normal. "Si penerbang melaporkan bahwa dia mengalami pesawat kehilangan tenaga karena terjadi kerusakan mesin dan dia juga menyampaikan akan melaksanakan ejection seat atau loncat dari pesawat. Syukur alhamdulillah, penerbang selamat dengan menggunakan kursi lontar," katanya.
Sementara, pesawat jatuh dan menimpa rumah warga. Fadjar bersyukur tidak ada orang di dalam rumah yang tertimpa badan pesawat tersebut.
Dengan demikian, tidak ada korban jiwa.
Sementara itu, TNI AU akan melakukan invetigasi terkait penyebab jatuhnya pesawat tempur tersebut.
"Kita akan melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat ini dan ini tentunya akan membutuhkan waktu," pungkas Fadjar.
Sumber: suluhriau.com, kompas.com
Komentar Anda :