Minggu, 22 September 2024 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU | Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil
 
 
☰ Internasional
Intelijen AS Tuduh China Tutupi Data Kematian Virus Corona Sebenarnya
Sabtu, 04 April 2020 - 09:48:16 WIB

SULUHRIAU- Para pejabat intelijen AS dalam sebuah laporan khusus yang ditujukan kepada pemerintah, menuduh Cina telah menutupi tingkat penyebaran Covid-19 dan angka kematian yang sebenarnya. Pemerintahan Trump dikejutkan dengan meroketnya angka infeksi dan kematian akibat virus corona di Amerika Serikat, yang kini merupakan tertinggi di dunia.

Seperti dilansir detik.com, Bloomberg News mengutip tiga pejabat AS yang menuntut agar namanya dirahasiakan, yang mengatakan bahwa angka infeksi dan kematian yang dilaporkan Cina tidak lengkap. Tetapi tidak ada rincian lebih lanjut tentang temuan intelijen itu.

Cina membantah laporan intelijen AS itu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying mengatakan, negaranya telah secara "terbuka dan transparan" melaporkan luasnya wabah corona, dan balik menuduh Washington sedang berusaha "mengalihkan kesalahan."

Skeptisisme terhadap Cina maupun Gedung Putih

Sejauh ini, Cina telah melaporkan sekitar 82.000 kasus infeksi dan 3.300 kematian Covid-19. Sekarang, angka infeksi dan kematian di Amerika Serikat sudah jauh lebih tinggi daripada di Cina.

Sampai Kamis (2/4), AS telah mencatat lebih dari 240 ribu angka infeksi virus corona dan lebih dari 8000 angka kematian, demikian menurut data dari Universitas Johns Hopkins.

Sebelumnya, beberapa ahli kesehatan memang sudah menyatakan keraguan terhadap catatan infeksi dan angka kematian Covid-19 di Cina. Ketua Asosiasi Medis Dunia yang berpusat di Prancis, Dr. Frank Ulrich Montgomery menyebut angka dari Cina "tidak kredibel".

Tetapi dia mengakui bahwa negara-negara lain juga bekerja dengan angka-angka yang tidak pasti, karena data yang lebih baik sering tidak tersedia, atau karena tes corona sering tidak tepat.

Presiden Donald Trump hari Rabu (1/4) mengatakan dia belum membaca laporan intelijen terbaru itu, tetapi menyebut angka-angka Cina memang "tampak terlalu sedikit".

Politisasi angka infeksi dan kematian

Masalahnya, pemerintahan Trump awalnya menganggap enteng cepatnya penyebaran Covid-19 di negaranya, bahkan sempat menyebutnya sebagai "virus Cina". Namun belakangan dan membuat AS menjadi pusat pandemi terbaru, setelah Cina, Italia dan Spanyol.

Awal pekan ini, penasehat kesehatan pemerintahan Trump Deborah Birx mengatakan, Cina kemungkinan melaporkan angka-angka yang terlalu kecil, "setelah apa yang kita lihat terjadi pada Italia dan melihat apa yang terjadi pada Spanyol."

Wakil Presiden AS Mike Pence juga menuduh Cina sudah lebih dulu mengetahui angka-angka dramatis, sebelum melaporkan tentang wabah itu bulan Desember tahun lalu kepada dunia.

Sementara Senator Ben Sasse dari Partai Republik mengatakan bahwa „Partai Komunis (Cina) sudah berbohong".

"Klaim bahwa Amerika Serikat memiliki lebih banyak kematian karena virus corona daripada Cina adalah salah," kata Ben Sasse dalam sebuah pernyataan. "Partai Komunis Cina telah berbohong, berbohong, dan akan terus berbohong tentang virus corona," tambahnya. (afp, rtr)








 
Berita Lainnya :
  • Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
    02 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    03 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    04 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    05 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    06 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    07 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    08 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    09 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    10 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    11 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    12 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    13 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    14 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    15 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    16 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    17 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    18 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    19 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    20 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    21 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    22 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat