Tips Kesehatan
Pahami Virus Corona dan Cara Menghambat Penyebarannya
Rabu, 04 Maret 2020 - 20:32:36 WIB
SULUHRIAU- Indonesia tak lagi bebas virus corona, setelah dua warga Depok dikonfirmasi terinfeksi Covid-19, virus yang pertama kali menyebar di Wuhan, China. Wabah Covid-19 diketahui sudah menyebar di lebih dari 70 negara dengan lebih dari 80 ribu orang terinfeksi corona, dan korban tewas sudah mencapai sekitar 3.200 orang.
Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat tidak perlu takut, tapi tetap waspada dalam setiap aktivitasnya. Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, juga meminta publik tenang karena angka kematian akibat virus corona lebih rendah dibanding flu.
Dikatakannya, penderita penyakit corona dapat sembuh dengan sendirinya. Kesembuhan itu memungkinkan jika tubuh seseorang memiliki imunitas yang baik.
"Harus diingat ini penyakit self limited disease, penyakit yang bisa sembuh sendiri. Sama seperti virus lain," katanya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, menjelaskan lebih lanjut karakteristik virus corona untuk memahami terlebih dahulu Covid-19. Diutarakannya, Covid-19 membutuhkan inang dan hanya bisa hidup di dalam sel yang hidup di saluran pernapasan.
”Benalu ini bisa hidup kalau pohonnya hidup, kalau pohonnya mati pasti benalunya ikut mati. Demikian juga dengan virus, dia hidup di dalam sel yang hidup. Sel yang hidup itu ada di saluran pernapasan orang yang sakit,” ujar Achmad dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Rabu (4/3/2020).
Pada saat kemudian seseorang berbicara, batuk, maupun bersin, menurut Achmad, maka sebagian selnya ini terlepas atau terlempar yang dalam istilah kesehatan disebut dengan droplet. Sel tersebut bisa menyebarkan virus jika percikan ludahnya mengenai orang atau ada kontak langsung dengan penderita.
Kemudian, lanjut Ahmad, sel manusia apabila lepas dari tubuh manusia di dalam iklim Indonesia dengan paparan ultraviolet, suhu, kelembapan yang seperti ini, rata-rata sel itu hanya akan bertahan di 10 sampai 15 menit setelah itu akan mati baik indoor maupun outdoor.
”Sama dengan percikan darah kita kalau kemudian berada di daerah yang tertetes di mana pun enggak sampai 10 menit sel darahnya akan mati. Begitu sel itu mati, maka virus yang menumpang di dalamnya pasti ikut mati," ujarnya.
"Oleh karena itu kemudian pertanyaannya, apakah logis kalau kemudian tanpa kontak dekat, jarak jauh bisa sakit? Enggak mungkin,” kata Achmad, yang juga akrab dipanggil Yuri.
Dia mengungkapkan, cara yang paling gampang mengendalikan penyebaran virus adalah, siapapun yang sedang sakit, entah itu batuk atau pilek, bukan hanya karena Covid-19, sebaiknya menggunakan masker supaya droplet tidak terbuang ke mana-mana.
”Kita minta yang sakit pakai masker. Bahkan kalau perlu mari kita tegur yang dengan cara yang baik apabila ada teman kita batuk dan pilek enggak pakai masker,” ucapnya. [vvc,jan]
Komentar Anda :