Mahasiwa Korban Penganiyaan Pasca Musda BEM se Riau di Unilak Lapor Polisi
Jumat, 27 Desember 2019 - 13:49:35 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Mahasiwa korban Pasca pengeroyokan yang merupakan mahasiswa utusan dari Bem Umri, pada saat Musda BEM IV se Riau di Unilak, yang mengakibatkan memar dan luka melapor ke Polreta Pekanbaru.
Novrio, selaku Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) dengan mahasiswa lainnya yang menjadi korban pemukulan dan pengejaran oleh sejumlah mahasiswa lain datang ke Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SKPT) Polresta Pekanbaru, Kamis, (26/12/2019).
Bertepatan dengan itu juga korban dari pemukulan Abrar hadir sebagai korban dan melakukan pelaporan terkait kejadian saat itu.
Menurut korban, Abrar, peristiwa itu terjadi dia didatangi orang yang diduga mahasiswa Unilak lalu diseret dan dibawa ke gerombolan orang untuk dipukuli beramai - ramai.
"Saya di pukuli oleh beberapa orang yang tiba - tiba mendatangi saya, saya diseret dengan lengan di kepit dileher saya kemudian di pukul secara beramai-ramai menggunakan PDH salah satu univesrsitas.
Novrio, Presma Umri mengecam keras tindakan represif dari panitia Musda Bem Sri pada saat itu menjadi kepanitiaan, "Saya tidak terima dengan hal ini, ini sesuatu yang memalukan. Forum mahasiswa tercoreng dengan tindakan Premanisme dan lebih parahnya itu dilakukan oleh Tuan Rumah tempat Forum dilaksanakan."
Novrio juga mengatakan, ia tak habis pikir kenapa tindakan kekerasan dan premanisme terjadi di lingkungan kaum terdidik. Ia juga menerangkan dan bertanya apakah cuma karena keputusan anggota forum yang WO dari BEM SRI harus menghadapi penganiayaan.
"Saya tak habis pikir kalau memang kami pada saat itu kami BEM UMRI dan beberapa BEM Kampus lainnya yang Walk Out (WO) dan keluar dari Forum Bem SRI yang sedang berlangsung, kenapa kami harus di kejar secara membabi buta dan beberapa membawa kayu" tuturnya
Menurut laporan yang didapat, dari Umri terdapat beberapa korban yang akhirnya tersudut dan dianiaya oleh sejumlah orang (diduga mahasiswa) Abrar dari Bagian kementrian Bem UMRI, Candra Sebagai Menko Bem UMRI, Mereka Sontak di pukul dan di aniaya.
Tambah Abrar yang menjadi korban dan pelapor dalam kejadian tersebut mengatakan "Saya menganggap ini adalah sebuah kesalahan, dan keburukan yang dibuat oleh mereka. Saya yakin bukan hanya pelaku pemukulan, ada pelaku provokator yang membuat mereka melakukan tindakan Kekerasan tersebut."
Dikatakan, ada sekitar 10 kampus Walk Out dari musda BEM se Riau tersebut. Dan setelahnya mahasiswa Umri bersama beberapa kampus lainnya yang Walk Out dari BEM SRI juga ikut menjadi target kekerasan dan dikejar. Hingga ada yang berlari higga ke jalan sekolah, rumbai.
"Kami bersama kawan - kawan yang lain, akan menindaklanjuti hal ini. Dan kami menganggap musda BEM se Riau tidak selesai alias gagal karena telah di cemari dengan hal kekerasan dan penganiayaan yang tidak mencerminkan sejatinya mahasiswa." Tutup Novrio. (Rls)
Komentar Anda :