Puluhan Ton Timah Pernah Ditipkan PT WPJ di Desa Topang Meranti, Dimana Sekarang?
Jumat, 26 April 2019 - 21:33:36 WIB
|
Timah hasil produksi PT WPJ [foto: tomy]
|
SULUHRIAU, Meranti- Seorang Kepala Desa di Kabupaten Meranti, yakni Kepala Desa Topang Kecamatan Ransang Kabupaten Syamsuharto, pekan lalu menyatakan dulu ada timah puluhan ton dititip di desanya.
Ini terjadi sekitar lima tahun lalu. Menurut Syamsuharto, ada lebih kurang 80 ton timah batangan dititip PT Wahana Perkit Jaya (WPJ), lalu sekitar tahun 2017 sudah diambil oleh perusahan tersebut.
Menariknya cerita kades ini, lantaran munculnya dugaan beberapa pihak, bahwa puluhan ton timah batangan itu raib. Bahkan dikaitkan soal boleh atau tidaknya timah itu diekspor pihak perusahaan WPJ.
Kepala Desa Topang itu mengatakan, timah batangan tersebut dititipkan di gudang dipelabuhan lantaran saat itu ada perubahan dalam izin ekspor, yang mana izin ekspor itu harus memiliki satu izin (ekspor batangan maupun soldier,red).
Namun, menurut Kades Syamsuharto, puluhan ton timah batangan siap ekspor itu diambil dan dibawa oleh PT WPJ ke Cerebon dan sudah dileburkan di Bangka.
"Sudah diambil pihak perusahaan, dan sudah dilebur di Bangka, kata Syamsuharto di Selatpanjang, Sabtu akhir pekan lalu (13/4/2019) lalu.
Secara lisan katanya pihak perusahaan memberi tahu, tapi desa tidak memberikan rekomindasi. "Untuk lebih jelasnya perihal ini tanya sama pak camat dan pak Herman saat itu sebagai Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Kadistamben) mereka juga mengetahui hal itu," katanya.
Yang pasti perusahaan tersebut kata Syamsharto tidak beraktivitas lagi atau sudah berhenti beropearsi di wilayah itu. Saat ini yang beroperasi perusahaan Timah Kundur.
Sementara itu, Koordinator PT WPJ yang beroprasi di wilayah Desa Topang, Fazul ketika dihubungi melalui sambungan telepon mengatakan, bawah hasil timah batangan produksi Smelter di Topang tidak hilang melainkan di ekspor.
"Timah 80 ton sisa produksi itu sudah di ekspor, saat itu kita mengolah sendiri, kapal sendiri, menjual sendiri, dan mengekspor sendiri," ungkap Faizul, Kamis (25/4/2019) malam.
Namun saat disinggung mengenai pernyataan kepala desa bahwa timah tersebut tidak diekspor melainkan dibawa ke Cirebon untuk dileburkan dan diduga akan dijual dengan merek dagang yang baru, Faizul mengatakan tidak mengetahui hal tersebut.
"Kalau hal itu saya tidak bisa menjelaskan dan memberi keterangan, karena saya hanya perkerja sebagai pengawas," pungkasnya. [tmy]
Komentar Anda :