Kontraktor Fly Over Sp Pasar Pagi Arengka Ditemukan Tewas di Kamar Hotel Pekanbaru
Kamis, 10 Januari 2019 - 17:13:31 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Kabar mengejutkan, Direktur PT Dewanto Cipta Pratama berisinial DE Kontraktor pemenang tender pembangunan jembatan fly over (jembatan layang) di Sp Pasar Pagi Arengka ditemukan tewas di kamar salah satu hotel di Pekanbaru, Kamis (10/1/2019).
Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau, Yunnan Haris membenarkan adanya kabar itu.
"Tadi saya ada janjian dengan dia (DE) sekitar pukul 10.00 WIB. Rencana kami sama-sama mau meninjau ke lokasi fly over Pasar Pagi arengka. Begitu saya sampai di lokasi beliau (DE) tidak ada, lalu saya hubungi, tapi tidak diangkat," kata Yunan.
Kemudian kata Yunnan ia menanyakan, pada stafnya yang ada di lokasi, namun saat itu tidak ada yang mengetahui kenapa DE tidak berada di lokasi bersama rombongan dari Dinas PUPR untuk mengecek kondisi terkini pembangunan fly over simpang pasar Pagi Arengka.
"Anak buahnya kembali ke hotel, di situlah ketahuan DE meninggal. Badanya sudah biru-biru," bebernya.
Setelah mendapati korban meninggal dunia, jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan. "Sekarang lagi diselidiki, apakah ada riwayat jantung, atau yang lainya, kita tidak tahu. Karena di kamar itu dia sendirian," ujarnya.
Yunnan menambahkan, DE tiba di Pekanbaru dari Jakarta, Rabu (8/1/2019) kemarin.
Di Pekanbaru DE menginap di salah satu hotel di Pekanbaru, di Jalan Sudirman Pekanbaru. "Kemarin dia ke sini, rencananya kan ada rapat juga di Pekanbaru," sebutnya.
Menurut pengakuan Yunnan, DE merupakan sosok rekanan yang baik. Sehingga dirinya kaget dengan meninggalnya yang bersangkutan. "Baik orangnya, umurnya sekitar 50-an lewat lah," kata Yunnan.
Musibah tewasnya Direktur PT Dewanto Cipta Pratama ini dipastikan tidak akan menggangu proses pekerjaan fisik di lapangan. Namun pihaknya tidak menapik, musibah ini akan menganggu proses administrasi pencairan dana setelah pekerjaan proyek ini selesai nantinya.
"Administrasi untuk pencairan mungkin akan terganggu. Makanya mereka harus segera mengadakan RUPS untuk menunjuk siapa direktur barunya. Kalau untuk pekerjaan di lapangan tidak ada masalah, tetap jalan," tegas Yunnan yang juga mantan Kabid di PUPR Pekanbaru. [has,trb]
Komentar Anda :