SULUHRIAU, Merant- Bupati Kepulauan Meranti Irwan M.Si didampingi Wakil Bupati H. Said Hasyim, mengikuti Rapat Paripurna DPRD Meranti Sempena Hari Jadi atau HUT Meranti Ke-X yang jatuh pada Tanggal Rabu 19 Desember 2018.
Di hadapan Legislator dan sejumlah tokoh yang hadir, Bupati Kepulauan Meranti memaparkan berbagai keberhasilan yang telah diraih Meranti dalam kurun 10 tahun sejak dimekarkan, apa yang telah diraih oleh Kabupaten Meranti, mendapat apresiasi dari sejumlah tokoh yang ditandai dengan gemuruh tepuk tangan.
Rapat Paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Fauzy Hasan, Didampingi Wakil Ketua H. Muzamil dan H. Taufikurrahman di gedung DPRD Meranti.
Hadir dalam rapat Paripurna DPRD Meranti Sempena Hari Jadi Ke-X Tahun 2018, Mantan Gubernur Riau dan Politisi Senior H. Wan Abu Bakar, Anggota Komisi X DPR RI H. Jon Erizal, Mewakili Gubernur Riau H. Masrul Kasmi, Wakil Ketua DPRD Riau Sunaryo, Kakanwil Kemenkum HAM Riau H. Muhammad Diah SH, Ketua DPRD Meranti H. Fauzy Hasan, Kajari Meranti Budi Rahardjo SH, Kapolres Meranti AKBP. La Ode Proyek, Ka. Pengadilan Negeri Bengkalis, Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti H. Yulian Norwis SE MM, Ketua LAM Riau H. Muzamil, Pabung 0303 Bengkalis Mayor TNI Girsang, Kakan Kemenag Meranti H. Darwison M.Ag, Pimpinan Bank Riau-Kepri, Ketua MUI Meranti H. Mustafa, Para Pejabat Eselon II Dilingkungan Pemkab. Meranti, Kepala Bagian Humas dan Protokol Meranti Hery Saputra SH, Para Camat, Para Tokoh Pejuang Meranti Efendi Ahmad, Falzan Surahman, Sofian Hamzah, Burhanuudin, Hj. Jalelawati, Mantan Bupati Bengkalis H. Azali Johan, Pengurus IKB Karimun Batam Pekanbaru, Pimpinan Ormas/Paguyuban/OKP, Para Akademisi, dan Para Tokoh Masyarakat/Agama dan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung perjuangan pemekaran Kepulauan Meranti dimanapun berada. Tak lupa ucapan yang sama juga disampaikan Bupati kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah berpartisipasi bersama-sama Pemerintan Daerah membangun Meranti hingga menjadi seperti saat ini.
"Sudah sepantasnya kita mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat yang ikut berjuang dan mendukung terbentuknya Kabupaten Kepulauan Meranti. Baik mereka yang berdiam di Kepulauan Meranti yakni di Pulau Tebing tinggi, Pulau Rangsang, Pulau Merbau, Pulau Padang hingga Pulau Topang. Juga kepada masyarakat asal Kepulauan Meranti dimanapun berada, yang ikut memberikan sumbangsih tenaga, fikiran, waktu dan materi demi terbentuknya Meranti sebagai daerah otonomi baru," ujar Bupati.
Ia juga menyampaikan sejarah singkat terbentuknya Kabupaten Kepulauan Meranti Sejarah panjang pembentukan Kabupaten Kepulauan Meranti sudah dimula dari tahun 1957. Aspirasi pemekaran digelorakan oleh tokoh-tokoh masyarakat ketika itu tahun 1999.
Pada tanggal 19 Desember 2008 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengesahkan Undang-undang tentang Pembentukan Kabupaten Kepulauan Meranti. Yang diundangkan dalam lembaran Negara Nomor 12 Tahun 2009 pada tanggal 16 Januari 2009. Inilah awal terbentuknya Kabupaten Kepulauan Meranti.
Dkatakan, saat awal pemekaran banyak yang meragukan Meranti bisa eksis secara keuangan dan pembangunan. Namun Pemda ketika itu sangat meyakini dengan kekuatan dan sumberdaya yang besar yang dimiliki Meranti mampu membiayai pemerintahan dan mensejahterakan masyarakatnya. "Alhamdulilah angka kemiskinan tersebut terus menerus dapat kita tekan dari tahun ke tahun, dan saat ini telah mancapai angka 28,99%. Hal ini telah menunjukkan betapa kita serius dalam meningkatkan drajat dan martabat kehidupan masyarakat Kabupaten Kepulauan Merant," katanya.
Pertumbuhan Ekonomi Pada awal pemekaran angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Meranti adalah sebesar 7,4%. Berkat kerja keras kita, angka pertumbuhan ekonomi kita pernah mencapai angka tertinggi pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yaitu sebesar 8%. Namun pertumbuhan ekonomi nasional yang melamban dalam tiga tahun terakhir, membuat pertumbuhan ekonomi Meranti tertekan pada kisaran 3,32% pada tahun 2017.
Pengendalian Inflasi yang berhasil dikawal sebesar 4,32 %. Sementara untuk investasi yang masuk ke Kabupaten Kepulauan Meranti dari Penanaman Modal Asing saat ini tercatat sebesar 11,160.000 Dolar AS, sedangkan investasi dalam negeri sekitar 159,4 triliun rupiah.
Begitu juga soal, peningkatan APBD sejak pemerintahan definitif pertama, Meranti telah mendongkrak nilai APBD dari semula hanya Rp.369 miliar pada 2010 menjadi Rp.850 miliar pada 2011. Kita terus mempertahankan angka satu triliun pada komposisi budget daerah di tahun-tahun berikutnya. Tahun 2019 nanti, mudah-mudahan bisa bertahan di kisaran Rp.1,4 triliun sebagaimana disahkan oleh DPRD.
"Tahun depan kita merevitalisasi industri kecil kopi berupa penyediaan mesin pengolahan dengan anggaran sekitar Rp.2 miliar yang juga bersumber dari APBN. Sayangnya, komoditas kopi dan karet kita sedang menghadapi tekanan hebat. Harga dua komoditas tersebut anjlok akibat turunnya harga pasar dunia," jelas Bupati. [tmy,rls]
Komentar Anda :