Minggu, 22 September 2024 Solusi Tuntaskan Stunting, Pemrov Riau Jamin Ketersediaan Air Bersih dan Sanitasi yang Baik Bagi Warga | Sekdaprov Riau SF Hariyanto Resmikan Jembatan Limau Manis di Kampar, Warga Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubri Rahman Hadi sampaikan Sejumlah Poin Jadi Fokus Perhatian Pembangunan di Riau | Pemprov Riau Siapkan Hadiah Ratusan Juta Rupiah untuk Pacu Jalur Tepian Narosa Kuansing | Pemprov Riau Terima Penghargaan Paritrana Award 2024 Provinsi Terbaik Coverage Zona Sumatera | Sempena HUT ke-67 Riau, Pemprov Gelar Tabligh Akbar Hadirkan UAS dan Ustazd Das'ad Latief
 
 
☰ Pendidikan
Rektor Salah Satu Universitas di Riau Dipolisikan karena Disertasi, Antara Etika Vs Pidana
Selasa, 11 Desember 2018 - 09:59:17 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru - Mahasiswa S3 Universitas Riau, Komala Sari, mempolisikan dosen pengujinya, Dr Mubarak. Gara-garanya, Komala tak diterima dilempar draf disertasi. Saksi mata menyangkal.

Jauh sebelum itu, Komala sudah membuat gaduh grup WhatsApp mahasiswa S3. Mubarak mencoba bersabar.

"Sejumlah mahasiswa S3 mengatakan, komentar dia (Komala) di grup WA bisa dikenakan UU ITE. Tapi saya tak mau. Saya bilang, ya mungkin dia lagi kesal saja," kata Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) itu seperti dilansir detik.com Selasa (11/12/2018).

Sejurus kemudian, Komala meminta agar Mubarak diganti sebagai penguji. Mubarak tidak mempermasalahkan. Namun Komala memintanya langsung ke Sekretariat S3 Universitas Riau.

"Dia malah marah-marah ke saya, berbicara soal pekerjaan kegiatan proyek. Kegiatan itu sendiri ada di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) di Umri. Memang awalnya saya mengenakan Komala ini ke LPPM di sini. Dia sepertinya kecewa dengan saya soal kerja sama dengan LPPM," ujar Mubarak.

"Dia tetap marah ke saya soal proyek kerja sama itu. Saya sampaikan ke dia, demi Allah saya tidak mengerti masalah yang dia sampaikan. Kalaupun ada kendala, ya, sampaikanlah secara baik-baik ke LPPM," lanjut Mubarak.

Sikap Komala membuat emosi Mubarak terpancing. Ia akhirnya tak kuasa menahan emosi dan melempar draf disertasi.

"Saya ambil disertasinya yang ada di depan, saya lemparkan ke pintu. Akhirnya berserak (di ruang tamu). Tidak ada mengenai badannya. Dia mengumpulkannya. Saya langsung merasa iba," cerita Mubarak.

Peristiwa itu disaksikan oleh Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Riau, Fitri Retno, yang juga ada di ruangan. Menurutnya, perilaku Komala memang sudah kelewatan.

"Saya melihat, sebenarnya sih nggak ada aturan, kalau sama dosen harus begini, sebenarnya nggak. Etika manusia biasa sudah tidak ada di situ (perilaku Komala)," kata Fitri.

Fitri menyebutkan, saat disertasi dilempar memang tidak mengenai Komala. Sebab, posisi Komala berhadapan dengan Mubarak, sedangkan disertasi dibuang ke samping ke arah pintu.

"Itulah yang saya lihat, karena saya ada di tempat itu," tutup Fitri.

Namun Komala menyikapinya berbeda. Komala memilih melaporkan hal itu ke polisi. Versi Komala, disertasi itu dilempar mengenai tangannya.

"Ketika membahas itu, tiba-tiba beliau melempar disertasi saya setebal lebih dari 250 halaman hingga mengenai tangan saya," ujar Komala.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto membenarkan adanya laporan tersebut pada 3 Oktober 2018. Sunarto menjelaskan kasusnya tengah dipelajari oleh Dirkrimum.

"Iya, ada laporannya. Namun saya masih belum mendapat informasi perkembangan terakhir penanganan perkaranya," kata Sunarto.   

Sumber: detik.com | Editor: Jandri



 
Berita Lainnya :
  • Jelang Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, KPU Riau Gelar FGD Penyusunan Laporan Evaluasi
  • Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Jelang Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, KPU Riau Gelar FGD Penyusunan Laporan Evaluasi
    02 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
    03 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    04 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    05 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    06 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    07 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    08 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    09 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    10 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    11 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    12 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    13 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    14 Solusi Tuntaskan Stunting, Pemrov Riau Jamin Ketersediaan Air Bersih dan Sanitasi yang Baik Bagi Warga
    15 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    16 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    17 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    18 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    19 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    20 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    21 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    22 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat