Terminal Oplet di Jl Alamudinsyah, Warga: Jangan Hangat-hangat Tai Ayam
Jumat, 07 Desember 2018 - 09:24:07 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Pemko Pekanbaru melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru kembali akan memungsikan terminal oplet atau angkutan kota (angkot) di Jl Alimuddinsyah-yang sebelumnya dikenal dengan Terminal Alimuddinsyah dan Seroja.
Memungsikan kembali terminal ini seiring dengan pasca penertiban Jl Teratai dan Alimuddinsyah dari pedagang kaki lima (PKL) yang direlokasi ke Pasar Higienis.
Seperti dikatakan Kepala Seksi (Kasi) Bidang Angkutan Orang Dinas Dishub Pekanbaru, Joniansyah, sebelum ada penertiban tersebut, terminal Angkot yang berada didekat Pasar Kodim ditempati oleh pedagang untuk berjualan beberapa jenis barang seperti pakaian dan sepatu.
“Padahal fungsi awalnya adalah terminal Angkot ini adalah untuk penumpang menunggu Angkot. Namun karena banyak pedagang, masyarakat jadi tidak bisa menggunakan terminal tersebut sehingga banyak yang menunggu dipinggir jalan,” katanya, Jumat (7/12/2018).
Ia menambahkan, pihaknya akan menempatkan beberapa petugas untuk berjaga di lokasi terminal agar tidak kembali ditempati para pedagang. Pasalnya, jika digunakan berdagang, hampir tidak ada ruang bagi masyarakat untuk menunggu Angkot.
“Kami akan siagakan beberapa petugas dilokasi terminal tersebut setiap harinya. Karena kami khawatir, jika tidak dijaga maka akan kembali digunakan pedagang,” imbuhnya.
Dari cacatan media ini, pihak Pemko Pekanbaru sudah beberapa kali berupaya memungsikan terminal oplet Jl Alimuddinsyah ini. Seperti tahun 2003 silam, tim terpadu juga 'merebut' kawasan terminal ini dari PKL, namun hanya setahun berselang, lokasi ini penuh lagi oleh pedagang.
Dan pada tahun 2006 kembali Pemko menertibkan kawasan terminal ini, namun lagi-lagi dipenuhi pedagang kembali.
Namun menurut salah seorang Warga yang juga pedagang berjualan di ruko di sekitar Jl Alimuddinsyah, jika memang Pemko akan kembali memungsikan terminal itu, sangat bagus. Namun betul-betul diawasi, sehingga benar-benar berfungsi sesuai diinginkan. "Kalau hanya setengah-setengah atau istilah orang 'hangat-hangat tai ayam' percuma saja, karena bukan kali ini ditertibkan," katanya. [yas,kmf]
Komentar Anda :