Minggu, 22 September 2024 Solusi Tuntaskan Stunting, Pemrov Riau Jamin Ketersediaan Air Bersih dan Sanitasi yang Baik Bagi Warga | Sekdaprov Riau SF Hariyanto Resmikan Jembatan Limau Manis di Kampar, Warga Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubri Rahman Hadi sampaikan Sejumlah Poin Jadi Fokus Perhatian Pembangunan di Riau | Pemprov Riau Siapkan Hadiah Ratusan Juta Rupiah untuk Pacu Jalur Tepian Narosa Kuansing | Pemprov Riau Terima Penghargaan Paritrana Award 2024 Provinsi Terbaik Coverage Zona Sumatera | Sempena HUT ke-67 Riau, Pemprov Gelar Tabligh Akbar Hadirkan UAS dan Ustazd Das'ad Latief
 
 
☰ Pendidikan
PMP akan Dihudupkan Kembali
Mendikbud Ungkap Beda PMP Orde Baru dengan yang Zaman Now
Kamis, 06 Desember 2018 - 08:09:16 WIB

SULUHRIAU- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengakui, pihaknya tengah mempersiapkan untuk menerapkan kembali mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila atau PMP.

Mata pelajaran ini sewaktu Orde Baru yang akan diwajibkan kembali di sekolah ini, akan menjelaskan pemahaman ideologi Pancasila dan kewarganegaraan. Meski begitu, Muhadjir menegaskan, materinya akan berbeda saat ini.

"Masih dikaji. Kemarin saya berikan pengarahan kepada tim supaya ada langkah-langkah yang sifatnya kreatif, yang out of the box kalau kata Bapak Presiden," Ujar Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Kamis 6 Desember 2018

Apakah nanti mata pelajaran itu diberi nama PMP atau ada yang lain, menurutnya tidak masalah. Namun, pihaknya akan membedakan antara pendidikan Pancasila dengan kewarganegaraan.
 
"Kalau pendidikan Pancasila itu domainnya afektif. Jadi bentuknya, penanaman nilai, pembentukan sikap, mengatur budi pekerti, perilaku. Tapi kalau pendidikan kewarganegaraan itu kognitif, pengetahuan saja. Jadi ketika dijadikan satu, memang kacau," jelas Muhadjir.

Pemisahan pendidikan Pancasila dengan pendidikan kewarganegaraan jelas dia, diklasifikasikan sesuaikan pada jenjang pendidikannya.

"Maka penanaman nilai (PMP) ini bisa dilakukan semenjak jenjang TK, SD, SMP. Baru nanti jenjang berikutnya, itu mungkin SMP kelas 3 ke atas itu baru pemberian pengetahuan tentang pendidikan kewarganegaraan," jelas mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Menurutnya, tidak tepat kalau tingkatan SD langsung diberi pemahaman soal kewarganegaraan. Tapi lebih diutamakan adalah penanaman nilai nilai moral dan esensi dari Pancasila itu.

Dia menjamin bahwa PMP yang digagas saat ini bukan copy paste dari metode yang dilakukan oleh Orde Baru dulu.

"Ini bukan bermaksud kembali ke PMP lama. PMP lama kan sudah masa lalu dan sudah enggak cocok. Ini malah kita sesuaikan bagaimana penanaman nilai Pancasila yang sesuai era milenial untuk anak-anak era milenial," jelas Ketua PP Muhammadiyah itu.

Terkait tenaga pengajar, Muhadjir mengatakan tidak ada masalah. Semua sudah siap, tinggal dilakukan penguatan kembali.

"Nanti ada namanya up skil guru. Tapi sebetulnya guru-guru semua sudah memiliki namanya kesiapan pribadi. Karena dulu kan dia mengajar PMP. Ya sekarang tinggal menyesuaikan saja," ungkapnya.

Sumber: Viva.co.id | Editor: Jandri



 
Berita Lainnya :
  • Jelang Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, KPU Riau Gelar FGD Penyusunan Laporan Evaluasi
  • Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Jelang Masa Akhir Tahapan Pemilu 2024, KPU Riau Gelar FGD Penyusunan Laporan Evaluasi
    02 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
    03 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    04 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    05 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    06 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    07 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    08 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    09 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    10 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    11 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    12 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    13 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    14 Solusi Tuntaskan Stunting, Pemrov Riau Jamin Ketersediaan Air Bersih dan Sanitasi yang Baik Bagi Warga
    15 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    16 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    17 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    18 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    19 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    20 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    21 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    22 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat