Minggu, 22 September 2024 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU | Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil
 
 
☰ Internasional
Masjid Besar di China Hendak Dirubuhkan, Jemaah Menghadang Aparat
Jumat, 10 Agustus 2018 - 20:52:27 WIB

SULUHRIAU- Ratusan Muslim di provinsi Ningxia, di bagian Barat Cina berusaha menghalangi pihak berwenang yang bermaksud merubuhkan masjid mereka.

Para pejabat mengatakan bahwa Masjid Agung Weizhou yang baru selesai dibangun di provinsi itu belum mendapat izin pembangunan yang memadai.

Tetapi para jamaah masjid menolak untuk mundur. Seorang warga mengatakan mereka "tidak akan membiarkan pemerintah menyentuh masjid itu".

Di Cina terdapat sekitar 23 juta Muslim, dan kehadiran Islam di provinsi Ningxia cukup menonjol sejak berabad-abad.

Namun menurut kelompok-kelompok hak asasi manusia, belakangan ini sikap kecurigaan dan tekanan terhadap Muslim di Cina makin meningkat.

Apa yang terjadi?

Pada tanggal 3 Agustus, otoritas setempat memasang pemberitahuan bahwa masjid akan "dibongkar paksa" karena tidak mendapat izin perencanaan dan konstruksi yang diperlukan.

Pemberitahuan itu disebarkan secara online di antara komunitas etnis Hui yang beragama Islam, lapor kantor berita Reuters.

Banyak yang mempertanyakan mengapa pihak berwenang tidak menghentikan pembangunan masjid yang berlangsung dua tahun itu, jika tidak memberikan izin yang relevan, tulis kabar South China Morning Post yang berbasis di Hong Kong.

Pada hari Kamis (9/8), para jamaah melancarkan protes di luar masjid dan berlanjut hingga Jumat. Gambar-gambar yang beredar di media sosial Cina menunjukkan kerumunan orang berkumpul di luar gedung putih besar, yang memiliki beberapa menara dan kubah yang menjulang.

Seorang warga mengatakan perundingan antara komunitas Hui dan pemerintah mencapai jalan buntu.

"Kami kuat-kuatan saja sekarang," kata seorang warga yang menyembunyikan namanya, kepada the Post. "Warga tidak akan membiarkan pemerintah menyentuh masjid, tetapi pemerintah tidak mau mundur."

Masih belum jelas apakah rencana untuk mulai membongkar masjid pada hari Jumat ini tatapi berlangsung, atau apakah kompromi telah tercapai.

Seorang pejabat dari lembaga Islam setempat mengatakan bahwa sebetulnya masjid itu tidak akan dibongkar seluruhnya. Dia mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah hanya menginginkan struktur "diubah untuk mengurangi skalanya".

Belum ada komentar sejauh ini di media pemerintah Cina tentang kasus ini.

Konstitusi Cina di atas kertas menjamin kebebasan beragama, tetapi dalam praktiknya kegiatan keagamaan masih tetap dikontrol ketat.

Gereja-gereja Kristen misalnya, pernah dipaksa untuk mencabut salib dari atap-atap gereja, karena pemerintah menganggap simbol itu melanggar aturan perencanaan.

Dalam beberapa tahun terakhir, para pejabat jadi lebih waspada terhadap pengaruh agama asing, dan "gereja-gereja rumahan" tidak resmi yang terhubung dengan misi luar negeri, menjadi sasaran khusus.

Sementara Muslim Hui umumnya telah terintegrasi dengan baik dan dibiarkan bebas mempraktekkan agama mereka, Muslim Uighur di provinsi Xinjiang barat menghadapi tekanan pemerintah yang terus meningkat.

Sumber: viva.co.id, BBC Indonesia | Editor: Jandri




 
Berita Lainnya :
  • Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
    02 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    03 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    04 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    05 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    06 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    07 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    08 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    09 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    10 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    11 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    12 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    13 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    14 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    15 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    16 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    17 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    18 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    19 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    20 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    21 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    22 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat