Lucky Hakim Ngaku Ditawari Kontrak Sinetron Rp 10 M, Perindo: Hoax!
Rabu, 18 Juli 2018 - 20:48:39 WIB
|
Sekjen Perindo Ahmad Rofiq |
SULUHRIAU- Perindo menepis sempat mengiming-imingi uang sebesar Rp 10 miliar untuk Lucky Hakim hengkang dari PAN. Perindo menegaskan tidak pernah melakukan politik transaksional.
"Hoax. Perindo partai yang sangat terbuka bagi siapa saja. Yang ingin mengabdi untuk kebajikan dalam berbangsa dan bernegara silakan bergabung," ujar Sekjen Perindo Ahmad Rofiq Rabu (18/7/2018).
Dari screenshot yang beredar, Rabu (18/7), tawaran Rp 10 miliar dari Perindo kepada Lucky dalam bentuk kontrak main sinetron. Tawaran itu dibantah Perindo.
"Perindo sangat mengharamkan politik transaksional. Jadi mana mungkin Perindo menawarkan hal-hal begitu," tutur Rofiq.
Saat ini, Lucky sudah berpindah dari PAN ke NasDem. Lucky disebut-sebut ditransfer Rp 5 miliar. Namun ia sudah membantahnya.
"Ya, percakapan itu kan bisa dibuat oleh siapa pun, artinya dan grup itu siapa yang ngirim saya nggak tahu," kata Lucky saat dihubungi.
NasDem Minta Lucky tak Mengada-ada
Sementara itu, Beredar bukti pengakuan Lucky Hakim 'ditransfer' dengan dana Rp 5 miliar ketika hijarah dari PAN ke Partai NasDem. NasDem meminta Lucky Hakim tak sembarangan berbicara.
"Saya ingin beritahukan bahwa tidak ada pemberian seperti itu. Jadi saya berharap Lucky Hakim jangan mengada-ada. Kalau memang seperti itu, itu adalah menjelek-jelekkan partai dan itu adalah tidak produktif di dalam Partai NasDem," kata anggota Dewan Pakar NasDem Teuku Taufiqulhadi, Rabu (18/7/2018).
Taufiqulhadi menegaskan bukti percakapan Lucky tak bisa dibenarkan. Dia menegaskan NasDem tak memberi uang ke politikus yang bergabung ke partai.
"Yang kedua percakapan itu tidak ada. Kalau ada itu adalah diralat. Dan karena tidak ada pemberian-pemberian seperti itu," ujarnya.
Soal tangkapan layar itu, Taufiqulhadi menyebut itu tak bisa dibenarkan. Taufiqulhadi menegaskan sangat tidak mungkin NasDem memberi uang miliaran rupiah seperti itu.
"Mereka itu sudah hadir itu kami akan memberikan dukungannya bukan di situ, tetapi alat peraganya nanti partai semuanya. Bukan di dalam konteks seperti itu, bukan, tidak ada uang cash," sebut Taufiqulhadi.
"Dari mana uang cash? Mereka hadir di NasDem itu dengan keyakinan mereka sendiri agar memperkuat NasDem. Dan NasDem tidak ada mahar ketika mereka masuk, bagaimana harus membayar kepada orang. Tidak ada membayar," tegas dia.
Sumber: detik.com | Editor: Jandri
Komentar Anda :