Sri Bintang Pamungkas Tak Setuju Militer Jadi Pemimpin Negara
Senin, 07 Mei 2018 - 20:54:27 WIB
SULUHRIAU- SULUHRIAU- Aktivis Sri Bintang Pamungkas tidak setuju jika ada mantan-mantan militer yang mencoba jadi pemimpin negara.
Menurutnya, mantan militer itu tidak memiliki ilmu menata negara sehingga tak cocok jadi pemimpin negara.
"Saya nggak setuju militer jadi pemimpin negara. Militer tugasnya menjaga negara, mempertahankan wilayah, mempertahankan kekayaan alam, menjaga keselamatan rakyat terhadap asing," kata Sri Bintang Pamungkas dalam diskusi bertajuk 'Peringati Lengsernya Soeharto, Amien Rais Bapak Reformasi?' di UP2YU Coffe & Resto Ibis Budget Hotel Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/5/2018).
Ia mengatakan, jika ada pensiunan militer yang ingin bermain politik menjadi kepala daerah, gubernur, hingga presiden, dikatakannya sudah menghianati cita-cita orang itu saat masih menjadi tentara. Ia mengatakan, pensiunan militer di luar negeri mendapat posisi sebagai penasihat dalam bidang militer, bukan menjadi pemimpin negara.
"Jadi kalau dia kemudian dengan alasan pensiun sekalipun mau main politik, jadi kepala negara, jadi ini, jadi itu, bupati, gubernur, saya kira dia mengkhianati cita-citanya menjadi tentara. Jadi saya nggak pernah setuju, termasuk polisi juga begitu," kata Sri Bintang.
Ketika ditanya lebih lanjut siapa sosok pensiunan militer yang dimaksud, Sri Bintang tidak menjelaskannya secara rinci. Ia mengatakan, selama ini dia tidak mendukung presiden atau calon presiden manapun.
"(Prabowo jadi presiden) Saya nggak setuju. Saya juga nggak setuju dengan SBY, Soeharto, Jokowi. Ya, kan, semua presiden saya tolak selama UU Pemilu masih seperi ini, barisan-barisan Soeharto, transaksional, main duit nggak ada ya harus diganti," ungkapnya.
Sri Bintang menegaskan, negara tidak akan baik jika pemimpinnya diambil dari seseorang yang berpendidikan militer.
"(Indonesia tidak bisa dipimpin orang militer) Ndak bisa. Didukung kemiliteran dia itu sudah menjadi buktilah, Soeharto gimana? SBY gimana?" ungkapnya.
Sumber: detik.com | Editor: Jandri
Komentar Anda :