Selasar BEI Ambruk, Jumlah Korban Diperbarui Jadi 72 Orang
Senin, 15 Januari 2018 - 17:55:58 WIB
SULUHRIAU, Jakarta - Polri memperbarui jumlah korban luka akibat selasar gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) ambruk. Total korban luka tercatat 72 orang.
"Kita update jumlah korban 72 orang," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di gedung BEI, Senin (15/1/2018).
Para korban luka ditangani di sejumlah rumah sakit, yakni 28 orang di RS Siloam, 17 orang di RSAL Mintohardjo, 20 orang di RS Jakarta, 7 orang di RS Pusat Pertamina, dan 1 orang di RS Tarakan.
Ada 5 orang yang sudah diperbolehkan pulang. " Ada korban yang patah tulang masih dirawat," sebutnya.
Polisi masih menyelidiki penyebab ambruknya selasar di gedung BEI pada pukul 11.56 WIB. Selasar di lantai 1 Tower II ambruk saat puluhan mahasiswa tengah mencari ruangan dalam rangka kunjungan.
Terkait peristiwa ini, Polri meminta masyarakat tidak menyebarkan video detik-detik ambruknya selasar. "Saya imbau mohon jangan disebarluaskan karena ini tidak etis. Kalau itu keluarga kita atau kerabat, pasti kita tidak tega. Demi kemanusiaan, saya mohon tidak menyebarkan video," sambung Setyo.
Tower II BEI Belum Pernah Direnovasi
Pihak pengelola gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut Tower II lokasi ambruknya selasar belum pernah direnovasi. Tower II dibangun pada 1997-1998.
"Untuk daerah sana (Tower II) nggak ada," kata Director of Cushman & Wakefield Indonesia Farida Riyadi di gedung BEI, Senin (15/1/2018).
Namun pemeriksaan bangunan dipastikan Farida dilakukan berkala setiap tahunnya. Pemeriksaan terakhir dilakukan pada Mei 2017. Ada 20 penyewa (tenant) pada Tower II.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan tim Puslabfor masih melakukan analisis hasil pemeriksaan sementara. Namun, mengutip keterangan pihak pengelola gedung BEI, Setyo menyebut setiap tahun dilakukan pengecekan layak fungsi.
"(Menurut) Bu Farida, gedung dari tahun 1997-1998 sampai saat ini tidak pernah ada renovasi. Tiap tahun cek surat layak fungsi," ujar Setyo.
Sumber: detik.com | Editor: Jandri
Komentar Anda :