Minggu, 22 September 2024 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU | Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil
 
 
☰ Internasional
30 Desember 2006
Kematian Saddam Hussein, Tumbangnya Simbol Pan-Arabisme [2]
Sabtu, 30 Desember 2017 - 14:07:59 WIB

SULUHRIAU-.... Singkatnya, Sadam Hussein kemudian naik menjadi presiden Irak pada 16 Juli 1979. Tujuan utamanya menjadi presiden Irak juga karena ingin menggantikan peran Mesir sebagai pemimpin dunia Arab yang menonjol di bawah kepemimpinan Gamal Abel Nasser. Selain itu, Saddam berkeinginan memperluas kekuasaan Irak sampai Teluk Persia. Pan Arabisme mulai menjelma menjadi ajang unjuk dominasi dan kekuatan di antara para tokoh-tokoh penerusnya.

Saddam melancarkan invasi ke sebuah ladang minyak di Iran pada September 1980 sebagai langkah awal untuk mewujudkan ambisinya. Perang ini tak berhasil. Kedua negara memutuskan gencatan senjata di tahun 1988. Sementara itu, Saddam terus membangun sektor militer Irak meski utang luar negeri sudah membengkak.

Berikutnya, giliran Kuwait menjadi incaran. Saddam menginginkan minyak dari Kuwait untuk memperkuat perekonomian negaranya. Pada Agustus 1990, Irak resmi menginvasi Kuwait. Dunia internasional, atas pengaruh Amerika Serikat, kemudian mengembargo perdagangan dengan Irak. Kecaman datang dari berbagai penjuru untuk segera menarik pasukan dari Kuwait.

Langkah Irak ini kemudian memicu Perang Teluk Persia (biasa disebut "Perang Teluk"). Pada 16 Januari 1991, pasukan sekutu yang dipimpin Amerika Serikat melancarkan serangan ke Irak untuk mengakhiri pendudukan Irak atas Kuwait. Seperti dilansir CNN, ada 39 negara yang bergabung dalam aliansi melawan Irak.

Baru pada 27 Februari 1991, Irak menarik pasukannya dari Kuwait. Sebelumnya, Irak digempur serangan darat oleh pasukan sekutu. Sejak itu, kekacaun demi kekacuan lebih sering mewarnai sepak terjang Saddam sebagai pemimpin negara.

Pemberontakan internal dari kalangan orang-orang Kurdi terjadi dan berhasil ditumpas dengan pertumpahan darah. Ribuan orang melarikan diri ke kamp-kamp pengungsi di sepanjang perbatasan utara negeri tersebut. Ribuan orang yang tak terhitung jumlahnya dibunuh, juga dikirim ke penjara.

Serangan teror 11 September 2001 di Amerika Serikat membawa babak baru terhadap wajah Irak dan kekuasaan Saddam Hussein. Ia dan negaranya mendapat tuduhan dari pemerintahan George W. Bush telah mendalangi aksi teror ini dengan memberi kelompok teroris senjata kimia.

Saddam sendiri mempersilahkan PBB untuk memeriksa negaranya pada November 2002. Penyidikan PBB tak membuat Amerika Serikat puas dan berujung pengumuman berakhirnya diplomasi, diikuti langkah serupa oleh Inggris.

Tampaknya, ambisi Bush untuk menginvasi Irak sudah di puncak ubun-ubun: dia memaksakan tuduhan kepemilikian senjata pemusnah massal kepada Irak. Seperti dilansir The New York Times, Gedung Putih dan Badan Intelijen Pusat menolak memberikan satu halaman ringkasan intelijen kepada Sekretariat Senat sebelum berperang ke Irak.

Baca juga: Bukan Perang yang Membunuh Anak-Anak, Tapi Kita Orang Dewasa

George W. Bush dengan berani mengeluarkan ultimatum kepada Saddam pada 17 Maret 2003 untuk turun dari jabatan presiden dan meninggalkan Irak dalam waktu 48 jam. Bila tidak, ia harus siap menghadapi perang dengan AS. Bilapun Saddam meninggalkan Irak, pasukan AS tetap mencari senjata pemusnah massal itu dan memimpin masa transisi.

Tapi, Saddam yang punya pengaruh kuat di Irak jelas menolak didikte Barat. Pasukan AS kemudian benar-benar menginvasi Irak pada 20 Maret 2003.

Sejak awal serangan pembuka, AS sudah menargetkan nyawa Saddam. Serangan udara AS di sebuah komplek bunker tempat Saddam bertemu dengan bawahannya masih gagal untuk membunuh pemimpin Irak itu.

Sementara itu, Saddam mengumumkan kepada warga Irak agar menyerahkan hidupnya untuk berperang mengusir AS dan Inggris yang berkoalisi. Namun, perlawanan jelas tidak seimbang. Pada 9 April 2003, kota Baghdad akhirnya jatuh ke tangan AS dan kekuasaan Saddam ikut rontok.

Sejak itu, Saddam menjadi target utama penangkapan. Setelah serangkaian pelarian Saddam di sudut-sudut kota Irak, pada 13 Desember 2003 ia berhasil ditangkap di Tikrit. Kematiannya sudah makin dekat. Serangkaian tuduhan atas kejahatan perang dan pelanggaran HAM masa lalu dilimpahkan di pengadilan. [habis]

Sumber: Tirto.id \ Editor: Jandri




 
Berita Lainnya :
  • Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Pastikan Keamanan Penetapan Paslon Bupati-Wabup, Kapolres Kampar Cek Kesiapan di KPU
    02 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    03 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    04 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    05 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    06 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    07 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    08 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    09 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    10 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    11 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    12 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    13 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    14 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    15 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    16 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    17 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    18 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    19 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    20 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    21 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    22 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat