SULUHRIAU, Pekanbaru- Masyarakat diminta untuk mewaspadai trik pengumpulan uang dengan trik seperti First Travel, karena bisa juga terjadi Riau.

Ia dikatakan otoritas jasa keuangan (OJK ), bahkan diduga masih ada investasi bodong diluar 11 perusahaan investasi bodong yang sudah dibekukan.

Kepala OJK Riau M Nurdin Subandi menyatakan, investasi bodong di Riau sejauh ini marak seperti daerah lain, namun gerakannya tidak terlalu masif seperti daerah lain.

Agar masyarakat tidak tertipu, masyarakat diingatkan untuk selalu bisa meningkatkan edukasi, kalau ada tawaran investasi agar dicerna lebih dalam dan diteliti.

Ia mengatakan, maraknya penawaran investasi ilegal dan penghimpunan dana masyarakat tanpa izin sudah mengkhawatirkan. Untuk itu masyarakat diminta selalu waspada, walaupun satgas waspada investasi telah menutup 11 entitas karena diduga melanggar ketentuan perundang-undangan dan merugikan masyarakat.

M Nurdin menambahkan, agar seluruh jemaah calon umrah untuk lebih waspada, sebab penipuan berkedok umroh atau wisata regili jauh lebih menarik bagi masyarakat dibandingkan dengan investasi bidang lainnya.

Dikatakan, satgas wasapada investasi bersama kementerian agama (Kemenag) dan OJK terus melakukan koordinasi agar jemaah calon umroh tidak lagi yang tertipu dilakukan pihak yang mengimpun dana masyarakat dan pengelolaan investasi tanpa izin. [slt]