Sabtu, 21 September 2024 Pj Gubri Terima Audiensi Investor dari Enam Negara, Ajak Berinvestasi di Bumi Lancang Kuning | Pj Gubernur Riau Audiensi Tim Kementerian dan Lembaga Kemenko Marves RI | Pj Gubri Perbaiki Sejumlah Ruas Jalan di Pekanbaru, Pj Wako dan Tokoh Masyarakat Ucapkan Terima Kasih | Pj Gubernur Riau Tinjau Empat Ruas Jalan di Kota Pekanbaru | Pj Gubernur Riau Serahkan SK kepada 173 PPPK Guru di Rohil | Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
 
 
☰ Kesehatan
Asma, Rokok dan Polusi 'Renggut' 3,6 Juta Nyawa di Dunia
Sabtu, 19 Agustus 2017 - 12:54:56 WIB
(Foto REUTERS/Srdjan Zivulovic)
TERKAIT:
 
     

    SULUHRIAU- Sebuah penelitian terbaru merilis sejumlah penyakit paru-paru yang paling mematikan. Ada dua penyakit paru-paru, salah satunya disebabkan rokok yang telah membunuh 3,2 juta orang di dunia pada tahun tersebut.

    Diberitakan AFP, The Lancet Respiratory Medicine merilis hasil penelitian terbaru mereka dan menyebut ada dua penyakit paru-paru yang paling mematikan dan telah membunuh 3,6 juta orang di seluruh dunia.

    Dua penyakit tersebut adalah penyakit paru obstruktif kronis (COPD) yang sebagian besar disebabkan oleh merokok dan polusi, dan asma yang menyebabkan 400 ribu orang meninggal.

    COPD merupakan kelompok kondisi tertentu dari paru-paru yang menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas, beberapa di antaranya adalah emfisema dan bronkitis.

    Studi yang dilakukan menemukan prevalensi asma di tahun penelitian meningkat dua kali lipat, namun untuk COPD melonjak delapan kali lipat.

    Penelitian itu menyebut pengobatan untuk kedua penyakit tersebut sebenarnya mampu dijangkau berbagai lapisan masyarakat, namun yang kebanyakan terjadi adalah tidak terdiagnosis, salah didiagnosis, atau tidak terobati.

    COPD menjadi peringkat ke-empat penyebab kematian di dunia pada 2015 menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO).

    Peringkat pertama penyebab kematian ditempati oleh penyakit jantung dengan 9 juta kasus, stroke dengan enam juta kematian, dan infeksi pernapasan bawah sekitar 3,2 juta kematian.

    Penelitian yang dilakukan oleh The Lancet Respiratory Medicine itu dipimpin oleh Theo Vos, seorang profesor di Institut of Health Metrics and Evaluation di the University of Washington.

    Vos dan tim menganalisis data dari 188 negara untuk mengamati, di masing-masing negara, jumlah kasus kematian dan penyebabnya setiap tahun dari 1990 hingga 2015.

    Prevalensi COPD dan rasio kematiannya menurun pada periode pengamatan tersebut, namun jumlah kematian cenderung meningkat hampir 12 persen. Meningkatnya jumlah kematian ini ditengarai karena bertambahnya angka penduduk.

    Untuk kasus asma, prevalensi naik hingga 13 persen hingga menjadi 358 juta orang di seluruh dunia. Namun angka kematian menurun hingga seperempatnya.

    "Penyakit ini kurang mendapat perhatian dibandingkan penyakit kronis tidak menular lainnya seperti kardiovaskular, kanker, atau diabetes," kata Vos dalam pernyataannya.

    Studi tersebut menemukan sejumlah negara dengan kejadian COPD tinggi pada 2015 adalah Papua Nugini, India, Lesotho, dan Nepal.

    Sedangkan untuk asma, penyakit ini banyak ditemukan di Afghanistan, Republik Afrika Tengah, Fiji, Kiribati, Lesotho, Papua Nugini, dan Swaziland.   

    Sumber: CNNIndonesia.com



     
    Berita Lainnya :
  • Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
  • Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
  • Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
  • Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
  • Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Dua Alumni SMA Olahraga Riau Atlet Ski Air Sabet 1 Emas dan 1 Perak di PON 2024
    02 Bupati NatunaTerima Penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2024 dari tvOne
    03 Sebanyak 24 Pemilik Sasana Tinju di Kota Pekanbaru Dukung Edy-Bibra
    04 Sadis, Pelaku Sekap Gadis Penjual Goreng dengan Mulut Tertutup Dibawa ke Atas Bukit, Diperkosa dan Dikubur
    05 Dimangsa, Kepala Kakek 68 Tahun di Rohil Ditemukan Dalam Perut Buaya
    06 Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024
    07 Disergap Satnarkoba Polres Kampar, Warga Muara Jalai tidak Berkutik
    08 Bersama Personil TNI, Lapas KLS IIB Pasir Pengaraian Lakukan Perawatan Senjata Api
    09 Gedung Tiga Dinas di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya Terbakar Hebat
    10 Tim Formatur Hasil Kongres II SMSI Rampungkan Penyusunan Kepengurusan Periode 2024-2029
    11 Kapolres Kampar Gelar Coffee Morning dengan KPU-Bawaslu serta Papaslon Bupati- Wakil Bupati Kampar
    12 Hafit Syukri: Pasangan Indah Sangat Cocok Pimpin Rohul
    13 KPU Kampar Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan DPT Pilkada Serentak 2024
    14 Hukum Bank ASI Dalam Presfektif Hukum Islam
    15 11 Hari Pelarian, Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Goreng Akhirnya Ditangkap dan Digelandang Polisi
    16 KPU Kampar Gelar Rakor Persiapan Tahapan Kampanye dan Dana Kampanye Pilkada 2024
    17 DPRD Riau Periode 2024-2025 Bentuk 8 Fraksi, PPP dan PAN Bergabung
    18 HPN Tahun 2025 Ditetapkan di Provinsi Riau
    19 FKUB Pekanbaru Sambut Hangat Silaturrahmi Bapaslon Wako-Wawako IDAMAN
    20 KPU Riau Gelar Rakor Persiapan Kampanye dan Pengelolaan Dana Kampanye
    21 Digelar di MIN 3, Kasubbag TU Kemenag Buka Lomba Final Tahfizh Al-Qur’an Juz 30 Tingkat MI Se Pekanbaru
    22 Diskominfo Natuna Stuban ke Diskominfo Kota Bandung, Sharing untuk Peningkatan Tipe C ke B
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat