Dikunjungi Tim Pusat, Pekanbaru Masuk Verifikasi Kota Layak Anak 2017
Selasa, 20 Juni 2017 - 22:36:35 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Tim verifikasi Kota Layak Anak (KLA) Pusat mengunjungi Kota Pekanbaru dalam rangka verifikasi lapangan penilaian KLA 2017.
Tim tersebut diterima langsung oleh Walikota Pekanbaru Firdaus, MT di ruang rapat walikota, Selasa, (20/6/2017).
Hadir juga dalam pertemuan ini OPD Pemko Pekanbaru, Forum Anak Kota Pekanbaru dan sejumlah pihak terkait.
Dalam kesempatan ini tim pusat, penilaian KLA meliputi beberapa klaster, antara lain; klaster hak sipil dan kebebasan, klaster lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, klaster kesehatan dasar dan kesejahteraan, dan klaster pendidikan pemanfaatan waktu luang dan kegiatan seni budaya.
“Dari hasil penilaian kami, dari 24 indikator yang terdapat dalam 4 klaster tersebut, ada beberapa point yang harus ditingkatkan Pekanbaru,” ujarnya ketua tim yang dalam rombongan juga ada dari Kementerian PPPA dan Bappenas yang tergabung dalam Tim penilai Kota Layak Anak.
Lebih lanjut dijelaskan, penilai Kota Layak Anak dilakukan di 500 kota seluruh Indonesia. Setelah dilakukan penyaringan, saat ini tersisa 94 kota yang mengikuti penilaian selanjutnya. Dan Kota Pekabaru termasuk kedalam 94 kota tersebut.
Menyikapi hasil penilaian yang dipaparkan tersebut, Walikota Pekanbaru mengucapkan terimakasih kepada Tim Penilai KLA pusat, karena hasil evaluasi terhadap program Kota Layak Anak sangat memotivasi Kota Pekanbaru untuk melakukan peningkatan program-program yang berhubungan dengan kepentingan dan hak anak.
Saat ini, Pemko Padang terus menggiatkan dan mendukung program-program yang menyangkut dengan pemenuhan hak anak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar dalam berbagai bidang; membangun sarana dan prasarana yang ramah anak; menghapus segala bentuk tindakan kekerasan terhadap anak; menciptakan kesejahteraan dan perlindungan anak.
"Ini tak lain agar anak-anak di Kota Padang dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan optimal baik fisik, mental, sosial maupun intelektualnya; terlaksananya pembangunan responsif anak dengan berdasarkan pada situasi, kondisi dan kebutuhan anak; terbangunnya kerjasama, koordinasi dan kemitraan dalam mengimplementasikan pembangunan responsif anak di masing-masing OPD, lembaga masyarakat dan dunia usaha. [chr]
Komentar Anda :