PEKANBARU, Suluhriau- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengingatkan masyarakat Provinsi Riau untuk mewaspadai cuaca panas ektrim pada tahun ini.

BMKG memprediksi mulai April hingga September sehingga rawan terjadinya kebakaran lahan dan hutan (karlahut).

Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin menjelaskan, saat ini riau memang masih berada dalam musim hujan menjelang pertengahan Februari, namun panas ekstrim baru mulai terjadi dari April.

Curah hujan yang terjadi saat ini disebabkan adanya tekanan di daratan Tiongkok yang cukup tinggi dari utara ke Selatan. Namun, diperkirakan tidak terlalu lama.

Sebelum memasuki musim ekstrim yang terbilang panjang, April sampai september tersebut, pergantian musim masih selang seling terjadi, yakni Februari sampai pertengahan maret musim panas, setelah itu maret sampai april hujan lagi, begitu juga sebelum memasuki musim kemarau panjang pada April sampai September.

Selama musim kemaru panjang, udara bergerak dari selatan menuju barat daya, kondisi teresbut perlu diwaspadai, jika terjadi kebakaran lahan dan hutan (karlahut) khususnya di jambi dan sumatera selatan tidak ditanggulangi dengan baik, maka asap karlahut mengarah ke Riau bahkan mungkin juga berdampak ke negara tetangga.

Sugarin menambahkan, jika pola anginnya dari selatan bergerak ke barat daya lalu terjadi karlahut maka kejadian tahun 2015 lalu bisa terulang kembali, sehingga perlu mendapatkan perhatian semua pihak. (slt)