PEKANBARU, Suluhriau- Perguruan tinggi (PT) dituntut dapat lebih meningkatkan kualitas lulusan yang memiliki kemampuan di dunia kerja.

Sebab di era masyarakat ekonomi asia (MEA) merupakan tantantangan sekaligus peluang bagi guru pendidikan agama Islam.
 
Aapalagi skema AEC menyangkut ketenagakerjaan yang memberlakukan liberalisasi tenaga kerja profesional.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Riau Ahmad Supardi Hasibuan mengatakan, dalam era MEA, guru pendidikan agama Islam tidak boleh terasing dari perbincangan realitas pendidikan agama Islam.

Yang harus terus berupaya meningkatkan kompetensi mahasiswa agar memiliki daya saing yang tinggi. Secara geografis Riau merupakan wilayah yang strategis berdampingan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapupra, sehingga mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan akan mengisi posisi strategis di republik Indonesia, harus mendapatkan pendidikan agama yang baik, sebaliknya jika sektor tersebut tidak diisi generasi yang tidak mendapatkan pendidikan agama yang baik, maka akan menjadi ancaman.

Menurut Ahmad Supardi, tantangan bagi perguruan tinggi  untuk meluluskan calon guru pendidikan agama islam yang berkualitas, profesional, kreatif, produktif dan inovatif berat agar bisa bersaing pada era mea yang sedang berlangsung.

Pendidikan yang berkualitas di era MEA merupakan pendidikan yang bisa menyelesaikan masalah, maka seharusnya semua pihak berkomitmen memaksimalkan potensi dalam menghadapi ketatnya persaingan di kawasan asia tenggara yang kompetetitif. (slt)