Presiden Jokowi Berharap tak Ada Aksi Lanjutan Setelah 4 November
Rabu, 09 November 2016 - 21:17:01 WIB
JAKARTA, Suluhriau- Presiden Jokowi ingin suasana kondusif setelah demo damai berujung ricuh pada 4 November 2016.
Maka itu dia pun bertamu ke PBNU dan Muhammadiyah untuk mengajak para ulama menciptakan suasana sejuk.
"Kita harapkan sudah tidak ada (aksi lanjutan)," ujar Jokowi di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2016).
Menurut Jokowi saat ini situasi sudah cukup kondusif. Kondisi ekonomi pun tak terpengaruh.
"Saya kira stabilitas ekonomi bisa kita lihat, pasar stabil, indeks juga stabil, saya kira ndak (berpengaruh). Sehari-hari dilihat saja di pasar, di pertokoan, keramaian juga," ungkap Jokowi.
Jokowi pun mengundang sejumlah ormas Islam ke Istana hari ini. Pembicaraan dengan ormas-ormas itu juga seputar menjaga situasi tetap kondusif.
"Kita terus akan melakukan pertemuan-pertemuan untuk memberikan penjelasan-penjelasan, sehingga bisa mendinginkan suasana, menyejukkan suasana," kata Jokowi.
Jokowi Tegaskan tak Akan Pernah Lindungi Ahok
Presiden Joko Widodo hari ini mengundang sejumlah ormas Islam ke Istana Kepresidenan.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan dirinya tak akan pernah mengintervensi ataupun melindungi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait kasus hukumnya.
Jokowi mengatakan, dirinya berterima kasih karena ormas-ormas yang diundang ini ikut mengawal aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka pada 4 November 2016 lalu.
"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih karena saya tahu bapak ibu semuanya ikut mengawal jalannya demo tanggal 4 kemarin sehingga suasana semuanya mendinginkan dan menyejukkan sehingga bisa berlangsung dengan tertib dan damai," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Jokowi mengatakan, dirinya berterima kasih karena ormas-ormas ini juga telah andil dalam membangkitkan suasana yang sejuk setelah unjuk rasa tersebut.
"Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah memberikan pernyataan-pernyataan yang menyejukkan dan ajakan-ajakan agar aksi tanggal 4 November yang lalu berlangsung dengan damai," katanya.
"Karena saat ini kita memang memerlukan statement-statement yang menyejukkan, yang mendinginkan di tengah-tengah berbagai isu dan ujaran-ujaran yang sebetulnya mempertajam perbedaan di umat dan di masyarakat," tambah Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan aspirasi yang disampaikan oleh para pengunjuk rasa kemarin telah diterimanya. Meski bukan dia langsung yang menerima perwakilan pengunjuk rasa saat itu.
"Dalam forum yang baik ini, saya juga ingin menegaskan sikap saya terhadap aspirasi yang telah disampaikan pada saat itu. Saya sangat menghormati, menghargai aspirasi yang disampaikan. Dan walaupun saya tidak menemui sendiri secara langsung, tapi saya telah memerintahkan kepada Wakil Presiden yang didampingi Menkopolhukam, Setneg, Menteri Agama, Kapolri dan Panglima TNI untuk menerima wakil-wakil pengunjuk rasa," jelasnya.
Jokowi juga menegaskan, dirinya tidak akan pernah mengintervensi ataupun melindungi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang saat ini tengah berproses dalam kasus dugaan penistaan agama.
"Dan saya kira saat itu telah disampaikan bahwa kasus ini akan diproses hukum secara cepat, tegas dan transparan. Dan pada sore hari ini saya tegaskan sekali lagi bahwa saya tidak akan pernah mengintervensi apalagi melindungi saudara Basuki Tjahaja Purnama saat proses hukum ini sedang berjalan," tegas Jokowi.
"Dan tidak ada yang ditutup-tutupi karena kami ingin agar tidak timbul dugaan-dugaan dan syak wasangka. Sehingga saya sudah memerintahkan kepada Kapolri jika memang aturan hukumnya memungkinkan, dilakukan saja semuanya dalam keadaan terbuka," tambahnya.
Ada pun para perwakilan dari ormas Islam itu yakni KH Abdullah Jaidi (Al Irsyad Al Islamiyah), Yusnar Yusuf (Jam'iyatul Washliyah), Ahmad Satori Ismail (Ikadi), Basri Barmanda (Perti), Habib Nabil Al Musawa (Majelis Rasulullah), Hamdan Zoelva (Syarikat Islam), Dyah Puspitarini (Nasyiatul Aisyiah), Said Aldi Alidirus (BKPRMI), Khofifah Indar Parawansa (Muslimat NU), Sadeli Karim (Mathla'ul Anwar), Muhammad Siddik (DDII), Anggia Emarini (Fatayat NU), Atifah Thaha (Wanita Islam), Yoqut Cholil Qourmas (GP Ansor) dan Usamah Hisyam (Parmusi).
Sumber: Detik.com | Editor: Jandri
Komentar Anda :