Meninggal Diusia 88 Tahun,
Raja Bhumibol Pemersatu Rakyat Thailand Itu Kini Telah Tiada
Kamis, 13 Oktober 2016 - 21:01:46 WIB
|
Raja Bhumibol Adulyadej (REUTERS/Sukree Sukplang/File Photo/dtc)
|
BANGKOK, Suluhriau- Rakyat Thailand kini tengah berduka. Raja Bhumibol Adulyadej, kepala negara yang dicintai rakyatnya kini telah menghadap sang pencipta.
Raja Thailand Bhumibol Adulyadej meninggal dunia di rumah sakit dalam usia 88 tahun. Raja Bhumibol tercatat sebagai raja yang paling lama berkuasa di dunia.
Dilansir dari reuters, Kamis (13/10/2016), raja yang telah memerintah selama 70 tahun ini telah berhasil mempersatukan rakyat di tengah kudeta militer yang telah berlangsung selama 10 kali. Raja Bhumibol menjadi pilar stabilitas negara yang dijuluki Negeri Gajah Putih ini.
Raja Bhumibol Adulyadej naik tahta pada tanggal 9 Juni 1946 dan koronasinya dilakukan pada tanggal 5 Mei 1950. Raja bergelar Rama IX ini menggantikan raja sebelumnya bernama Ananda Mahidol atau Rama VIII.
Raja Bhumibol mempunyai istri bernama Sirikit. Ia menikah dengan Sirikit pada tanggal 28 April 1950.
Rakyat Thailand banyak yang menangisi wafatnya Raja BhumibolRakyat Thailand banyak yang menangisi wafatnya Raja Bhumibol
Dari hasil pernikahan dengan Ratu Sirikit, Raja Bhumibol dikaruniai 4 orang anak yaitu Putri Ubolratana Rajakanya, Pangeran Vajiralongkorn, Putri Sirindhorn, dan Putri Chulabhorn Walailak.
Raja Bhumibol sudah 6 tahun terakhir ini berada di Rumah Sakit Siriraj. Raja yang banyak menghabiskan masa kecilnya di Amerika Serikat dan Swiss ini sangat menyukai musik jazz.
Tidak sekedar menyukai musik jazz, namun Raja Bhumibol juga piawai memainkan alat musik saksofon. Tak cuma itu, Raja Bhumibol telah menulis sekitar 40 judul lagu bernuansa jazz. Selain itu juga, Raja Bhumibol menciptakan lagu mars bagi Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand dan juga almamater universitasnya.
Candle Light Blues menjadi lagu pertama yang diciptakan oleh Raja Bhumibol. Raja Bhumibol pun beberapa kali pernah bermain dengan musisi jazz kenamaan seperti, Benny Goodman, Jack Teagarden, dan Stan Getz.
Diberitakan sebelumnya, pihak Istana Kerajaan Thailand tidak menjelaskan lebih lanjut penyebab kematian Raja Bhumibol. Disebutkan bahwa Raja Bhumibol meninggal dunia pada pukul 15.52 waktu setempat.
"Yang Mulia telah meninggal dunia dalam damai di Rumah Sakit Siriraj," terang Istana Kerajaan Thailand dalam pernyataannya.
Dengan meninggalkan Raja Bhumibol, maka putra dan ahli warisnya, Pangeran Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn yang kini berusia 63 tahun, akan menjadi Raja Thailand yang baru.
Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn Akan Gantikan Raja Bhumibol
Putra Mahkota Thailand, Maha Vajiralongkorn akan menggantikan ayahnya, Raja Bhumibol Adulyadej, yang meninggal dunia. Raja Bhumibol telah memimpin Kerajaan Thailand selama 70 tahun sejak tahun 1946 lalu.
"Pemerintah akan memulai proses suksesi," terang Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha dalam pernyataannya yang disiarkan seluruh televisi nasional Thailand, seperti dilansir AFP, Kamis (13/10/2016).
"Pemerintah akan memberitahukan Dewan Legislatif Nasional bahwa Yang Mulia Raja telah menunjuk penggantinya pada 28 Desember 1972," imbuhnya.
PM Prayut merujuk pada tanggal saat Vajiralongkorn, yang kini berusia 64 tahun, dinobatkan sebagai Putra Mahkota. Vajiralongkorn merupakan anak kedua dan satu-satunya anak laki-laki Raja Bhumibol, yang memiliki empat anak bersama Ratu Sirikit Kitiyakara.
Raja Bhumibol meninggal dunia dalam usia 88 tahun, di Rumah Sakit Siriraj pada pukul 15.52 waktu setempat. Pihak istana tidak menyebut lebih lanjut penyebab kematiannya, namun beberapa tahun terakhir Raja Bhumibol menjalani perawatan medis di rumah sakit atas sejumlah penyakit.
Raja Bhumibol telah sejak lama dipandang sebagai figur pemersatu di Thailand, yang telah dilanda ketidakpastian politik dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi kesehatan raja tersebut merupakan masalah sensitif di negara tersebut. Sesuai hukum di negeri itu, pembicaraan publik mengenai kesehatannya dan rencana suksesi bisa dikenai hukuman penjara.
Sumber: detik.com | Editor Jandri
Komentar Anda :