Ini Pandangan Akademisi Tentang Peluang 3 Balon Pilwako Pekanbarud dari Parpol
Jumat, 07 Oktober 2016 - 10:52:44 WIB
PEKANBARU, Suluhriau- Hiruk pikuk jelang Pilwako Pekanbaru 2017 terdengar nyaring. Apalagi saat ini satu bakal pasang calon dari parpol tengah diperdebatkan soal akan diloloskan atau tidak.
Terlepas dari itu, dengan munculnya tiga pasang calan diusung partai politik yang berebut tiket ke Pekanbaru 1 dan Pekanbaru 2.
Pasangan tersebut yakni, Firdaus-Ayat (Petahana) didukung Partai Demokrat, Gerindra dan Hanura. Pasangan Ramli Walid-Irvan didukung Golkar, PKB, PAN dan Nasdem, dan pasangan Destrayani Bibra-Sadi Usman Abdullah didukung PDI-P dan PPP.
Menurut pandangan akademisi dari Univesitas Islan Riau (UIR) DR Rahayunir Rauf, MSi dengan munculnya tiga nama itu, ada pilihan bagi masyarakat dari Petahana saat ini.
Menurutnya, semua paslon itu jika lolos di KPU nanti mempunyai kans untuk menang. Namun katanya, kini masyarakat sudah cerdas memilih apalagi ini di Kota Pekanbaru ibu Provinsi Riau.
Menurut pengamatannya, kata dosen yang juga mengajar di beberapa perguruan tinggi ini, selama sekitar 4, 5 tahun kepemimpinan Firdaus, MT bisa dilihat dan dirasakan apa hasilnya
pembangunannya. "Yang saya dengar banyak mengeluh, PNS barangkali juga sudah tidak
sepenuhnya memihaknya," katanya berbicang dengan suluhriau.com, Kamis (6/10/2016).
Sementara itu, pasangan Ramli Walid-Irvan, untuk calon wako dari pasangan ini juga belum familier dengan warga Pekanbaru umumnya, Pemko Pekanbaru khususnya. Ramli memang birokrat, tapi di Pemrov Riau.
Mungkin bisa mendulang suara dari paslon Wawako Irvan, yang tak lain anak Herman Abdullah mantan Wako Pekanbaru dua periode. Terutama mungkin kalangan PNS atau pensiunan PNS Pemko yang pernah merasakan kepemimpinan Herman Abdullah.
Irvan backroundnya juga tidak dari birokrat atau politisi, termasuk juga bukan lingkaran organisasi memiliki massa banyak. Maka suara diharapkan dari ketokohan Herman Abdullah. "Melihat ini belum tentu juga dapat suara dengan persentase besar untuk kemenangan," katanya pula.
Sedangkan Destrayani Bibra-Said, menurut Rahayunir, ini sedikit menarik. Destrayani yang
akrab disapa Ide ini, kalangan birokrat di Pemko Pekanbaru, walaupun prestasinya biasa saja, namun dari sisi hukum dia juga tidak ada masalah. Dan dia berani mengorbankan PNSnya untuk maju.
Tidak menutup kemungkinan khusus kalangan PNS di Pemko diperkirakan akan lebih memilih pasangan Ide-Said ini lebih banyak ketimbang dua calon parpol lain.
Namun, Said Usman katanya harus meningkatkan upaya penopang suara. Karena basis dari Said ini juga masih dipertanyakan banyak pihak, kendati sudah tiga periode politisi PPP ini menjadi anggota DPRD Pekanbaru. "Suara itu belum menjamin, jika mesin partai tidak berjalan untuk menopang menangguk suara untuk pasangan ini," ujarnya.
Bagaimana dengan dua calon bakal paslon independen lainnya, Rahyunir Rauf mengatakan,
jika mereka lolos ditetapkan oleh KPU, maka tentu akan ada juga pemilihnya atas usaha mereka menjaring suara dengan memberikan keyanakinan kepada masyarakat untuk memilihnya, termasuk bagaiaman meyakinkan masyarakat, jika pasangan independen ini duduk jadi walikota-wakil walikota, mengingat belum ada di Riau ini calon independen menang dan menjadi kepala daerah. (yas)
Komentar Anda :