Raja Salman Tolak Upaya Iran Bawa Haji ke Ranah Politik
Rabu, 14 September 2016 - 10:19:55 WIB
JAKARTA, Suluhriau- Kerajaan Arab Saudi menolak setiap upaya seseorang untuk membawa ibadah Haji ke ranah politik. Ibadah Haji yang merupakan ziarah tahunan umat Islam akhir-akhir ini menimbulkan ketegangan antara Riyadh dan Teheran.
Untuk pertama kalinya dalam tiga dekade terakhir seperti dilansir AFP, Selasa (13/9/2016), sebanyak 64.000 jamaah Haji asal Iran tidak mengikuti proses haji di Arab Saudi. Hal itu terjadi setelah kedua negara gagal menyepakati dua bidang utama ibadah Haji yaitu keamanan dan logistik.
Riyadh juga prihatin ketika Teheran menuntut hak untuk mengatur jalanannya ibadah Haji. "Kerajaan dengan tegas menolak Haji dibawa ke ranah politik," kata Raja Salman dalam pidato singkatnya di ruang VIP saat menghadiri ibadah Haji.
Teheran menuduh Riyadh memblokir jalan menuju Allah. Isu keamanan juga menjadi faktor Iran mempertanyakan kesiap siagaan Arab Saudi ketika tahun lalu sebanyak 2.300 orang tewas akibat terinjak-injak.
Iran melaporkan bahwa ada 464 orang warganya yang menjadi korban. Beberapa hari sebelum ibadah Haji dimulai, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mempertanyakan hak Arab Saudi untuk mengelola situs suci Islam tersebut (Madinah dan Mekkah).
Khamenei menyebut keluarga Kerajaan Saudi sebagai 'setan kecil' yang telah mempolitisasi ibadah Haji. Mufti Arab Saudi Abdulaziz al-Sheikh kemudian membalas dalam sebuah surat kabar bahwa pemimpin Iran bukan Muslim.
Dewan kerja sama enam negara teluk, yang salah satunya adalah Arab Saudi menuduh Iran putus asa dengan mempolitisasi Haji. Mereka juga mengatakan pernyataan Khamenei ofensif.
Lebih dari 1,8 juta umat dari seluruh dunia menghadiri ibadah Haji. "Melayani tamu Allah adalah suatu kehormatan bagi kami," ucap Raja Salman kepada delegasi VIP.
Sumber: detik.com
Komentar Anda :